Cyber Media
Call Warta: 2981039
Karawitan merupakan seni tradisional yang memainkan alat gamelan secara berkelompok dan terdapat sinden yang diiringi musik gamelan tersebut. Seni yang sering dianggap kuno bagi sebagian orang ini mendapatkan apresiasi tersendiri oleh pendengar yang peduli akan kelestarian budaya Indonesia. Pada 21 Oktober lalu, sejumlah orang yang tergabung dalam grup karawitan memainkan alunan indah musik gamelan ini di hall Jembatan Merah Plaza (JMP) Surabaya.
Karawitan yang diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Timur ini diikuti oleh lebih dari 20 grup karawitan, salah satunya adalah Luwih Laras. Karawitan yang beranggotakan karyawan Ubaya ini sudah berumur 10 tahun. Dengan latihan yang diadakan seminggu sekali, yaitu setiap malam rabu, karawitan Luwih Laras bersama Sanggar Seni Musik Tradisional sukses membawakan 3 tembang lagu yaitu Sri kuning, Serayu, dan Balonku Ada Lima.
“Kami memberikan sesuatu yang berbeda dari tahun lalu, untuk tembang lagu yang kami pilih kali ini lebih menghibur tidak hanya kalangan orang tua melainkan anak-anak dan para remaja juga,” ujar Jumadi SH selaku ketua dari Luwih Laras. Kurangnya kru dalam karawitan ini tidak mengurangi kekompakan untuk tampil dengan baik. Untungnya kendala tersebut dapat diatasi dengan bergabung bersama Sanggar Seni Musik Tradisional. “Walaupun ada kendala tapi saya merasa luar biasa dalam pementasan kali ini,” tambahnya.
Dengan adanya acara ini kita dapat mengetahui bahwa musik tradisonal ini menarik khususnya karawitan gamelan jadi harus dilestarikan agar tidak punah. “Kami berharap tidak hanya karyawan ubaya saja yang ikut bergabung, melainkan mahasiswa Ubaya juga ikut bergabung dan berlatih untuk melestarikan budaya kita ini,” harapnya. (inz/mdi)