Cyber Media
Call Warta: 2981039
Setelah berhasil medemonstrasikan sistem pemadam kebakaran otomatis pada 11 September 2011, Teknik Manufaktur (TM) Ubaya kembali beraksi pada 12 September lalu. TM Ubaya resmi meluncurkan sistem pemadam kebakaran otomatis pada moda transportasi darat melalui acara yang bertemakan “Coffe Morning bersama Direktur Perhubungan Darat dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan PT. INKAI” di Perpustakan lantai 5.
Acara istimewa ini dihadiri oleh Ir Hotma Simanjutak selaku Dirut Keselamatan Transportasi Darat, Randall Hart selaku Managing Director PT. Hartindo Chemicatama Industri dan Dirjen Perhubungan Darat Surabaya, Ir Wahid Wahyudi. Orang-orang penting ini hadir membicarakan tingginya angka kecelakaan di Indonesia, khususnya daerah Jawa Timur. Selain itu, terungkap bahwa banyaknya jalur listrik maupun bahan-bahan mobil di Indonesia belum sesuai dengan standar yang mengakibatkan banyak kecelakan berupa terbakarnya mobil.
Hal tersebut yang menumbuhkan keprihatinan TM Ubaya akan kurangnya alat-alat otomatis yang menunjang safety riding pada kendaraan, khususnya mobil. Itulah yang memancing tim dosen dan mahasiswa TM Ubaya menciptakan alat pedeteksi kebakaran dini. “Ini merupakan terobosan baru dan berani dari Ubaya guna mecegah kecelakan yang berakibat pada terbakarnya mobil,” ungkap Ir Hotma Simanjutak.
“Sebenarnya industri dan perguruan tinggi bisa saling bekerja sama. Dengan meninggalkan ego masing-masing, mereka bisa menghasilkan alat yang manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat,” ujar Rektor Ubaya, Prof Ir Joniarto Parung MMBAT PhD.
Ketua Pogram Studi TM Ubaya, Yuwono Budi Pratiknyo ST MT mengungkap cara kerja dari sistem ini adalah: ketika terdeteksi adanya tanda-tanda kebakaran pada mobil, maka sistem akan secara otomatis memberikan informasi berupa warning kepada driver. “Sistem ini dilengkapi oleh sensor panas dan sensor asap. Jika sensornya menangkap panas hingga 50 derajat, maka sistem akan meyemprotkan air ke sumber api secara otomatis,” tandas Yuwono.
“Alat nozzle dipasang secara permanen di dalam kendaraan yang berfungsi semacam pendeteksi kebakaran pada mobil,” tukas Randall. Kedepannya, sistem ini akan dipatenkan karena merupakan sistem baru yang pernah ada di Indonesia. Budget untuk memasang sistem tersebut cukup terjangkau, berkisar tiga sampai tujuh juta Rupiah. Meskipun harganya bisa dikatakan mahal, tetapi kenapa tidak kalau demi keselamatan berkendaraan yang menyangkut hidup? (ano)