Cyber Media
Call Warta: 2981039
Gedung Mentereng Berwarna Orange, kini resmi menjadi milik Fakultas Industri Kreatif (FIK) Ubaya pada 13 Juli kemarin. Gedung PE 1.1 Ubaya menjadi saksi bisu diresmikannya FIK oleh Mari Elka Pangestu PhD selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Adapun dari lapisan pemerintahan, petinggi Ubaya, dosen, hingga karyawan dan mahasiswa pun turut hadir dalam momen bersejarah ini.
Dengan motto Be Creative or Die Trying, acara tersebut dibuka dengan video animasi filosofi FIK. Disusul sambutan hangat dari Prof Ir Joniarto Parung MMBAT PhD selaku Rektor Ubaya. Ia merasa kehadiran FIK ini dapat menjadi wadah khusus untuk mengembangkan kreatifitas generasi muda sekaligus untuk mendukung ekonomi masyarakat dan Negara. “FIK adalah fakultas kreatif yang melihat luas, sekaligus ayunan langkah Ubaya ke depan,”tuturnya.
Salah satu sesi menarik pada hari bersejarah ini ialah Bincang Kreatif. Sesi ini dibawakan oleh mantan dekan FBE, Drs ec Sujoko Efferin MCom(Hons) MA(Econ) PhD bersama Menparekraf. Dialog diawali dengan pertanyaan dari Sujoko mengenai prospek industri kreatif Indonesia mendatang dalam persaingan di kancah internasional. Mari pun menanggapinya betapa luarbiasanya prospek FIK ini dalam mendorong ekonomi kreatif. “Kuncinya ada pada SDM. Apabila potensi tersebut digalih, warisan budaya Indonesia akan lebih mudah dikembangkan. Untuk fashion, desain, musik, dan lainnya di Jawa Timur sendiri terdapat 32 kurasi yang bisa menjadi cikal bakal komersial,” jawab Mari Elka.
Tak hanya dari segi warisan budaya, Mari menyatakan bahwa aspek bisnis dan seni sama pentingnya dalam industri kreatif, yakni Art for Art Sake. Menurutnya, entrepreneur dan jiwa seni yang kreatif harus dikawinkan menjadi satu perpaduan. Menanggapi peluang usaha yang makin sempit, maka ada dua hal yang dapat dilakukan oleh seniman di negeri ini, yakni mengikuti pasar atau menciptakan trend. “Jika ingin bertahan ditengah persaingan bisnis yang ketat, maka harus bisa menjadi seorang creative entrepreneur,” tegasnya.
Mengakhiri sesi Bincang Kreatif, Ubaya memberikan cindera mata karya mahasiswa Desain dan Manajemen Produk (DMP) kepada Mari Elka oleh Dekan Fakultas Teknik, Dr Dra Amelia MT. Menyambung momen berharga ini, mahasiswa DMP mempersembahkan flashmob yang menggelegar di halaman gedung PE. Selain itu, stand-stand UKM Zahrani, Sudarno, UD. Renna Collection, serta pameran hasil keratifitas Program DMP juga Program Desain Fashion dan Produk LifeStyle masing-masing meramaikan penghujung acara di tempat yang sama. (gun/wu)