Cyber Media
Call Warta: 2981039
Jangan pernah takut untuk menjadi seorang Enterpreneur
Hidup tak selamanya harus pada ‘garis lurus’
Nikmati prosesnya, karena jatuh bangun itu nikmat
Ungkapan bijak inilah yang diutarakan Endy Junaedy Kurniawan saat mengisi acara Edual Event yang diadakan oleh Unit Kemahasiswaan Kerohanian Islam (UKKI) Ubaya pada 28 April lalu. Pada kesempatan kali ini, kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun tersebut mengusung konsep “Seminar Entrepreneur”. “Sebenarnya tujuan diadakannya seminar ini untuk mendorong peserta menjadi seorang entrepreneur, serta memberikan motivasi untuk berkembang menjadi lebih baik,” jelas Septian Aryo selaku ketua panitia.
Saat mengisi sesi materi, Endy yang menjadi narasumber mengutarakan tips-tips untuk memulai bisnis baru. Selain itu ia memberikan kiat-kiat bagaimana membangun usaha yang tampaknya biasa saja menjadi luar biasa. Time management yang benar, cara membangun relasi yang baik, sifat sabar, dan pantang menyerah adalah kunci utama agar suatu bisnis dapat berjalan dengan sukses. “Yang paling penting dalam memulai bisnis itu adalah berjualan, mencari pasar, dan membangun trust dengan konsumen. Jangan lupa pula terapkan sistem AIDA (Attention, Interest, Desire, Action),” jelasnya.
Setelah sesi materi selesai, diadakan pula sesi tanya jawab. Para peserta yang kebanyakan terdiri atas mahasiswa itu tampak antusias dalam mengajukan pertanyaan kepada Endy. Apalagi Endy menjanjikan satu buah buku bagi seorang penanya terbaik. Akhirnya buku tersebut jatuh ke tangan Mardatilla. “Pastinya bangga bisa mendapat buku dari penulis ternama. Acara ini benar-benar bagus dan sangat memberikan motivasi buatku,” aku mahasiswa FF ini senang.
Namun bagi peserta lain yang telah bertanya, mereka juga tak perlu kecewa karena di akhir acara panitia ternyata membagikan souvenir kepada mereka. Selesai seminar, para panitia telah mempersiapkan bazaar yang menjual hasil karya anggota UKKI sendiri, seperti aksesoris berupa pin dan bros. “Selain itu ada juga barang dari pihak sponsor seperti kripik dan fashion yang juga kami jual,” tutup Aryo. “Wah langsung belajar menjadi entrepreneur nih!” (mg)