Cyber Media
Call Warta: 2981039
Sebagai langkah awal memasuki studi di sebuah perguruan tinggi, istilah ‘masa orientasi’ tentunya sudah bukan menjadi hal yang asing lagi di telinga kita. Namun, jangan salah jika Anda menganggap bahwa masa orientasi tersebut hanya diperuntukkan bagi program S1 saja. Program pascasarjana pun juga memiliki masa orientasi tersebut. Adinurani, begitulah istilahnya.
Adinurani program Magister Akuntansi dan Manajemen Ubaya yang rutin diadakan setelah penerimaan mahasiswa baru tersebut berlangsung pada 15 April 2012 sejak pukul 07.00 hingga 17.00. Bertempat di Ruang Serba Guna Fakultas Teknik (RSGFT), tema yang diambil untuk adinurani kali ini adalah ‘Stay Hungry Stay Foolish’ yang berarti belajar tidak boleh cepat puas. “Selalu lapar, cepat bisa, tetapi harus cari improvementnya juga”, ungkap Bonnie Soeherman.
Dalam acara tersebut, peserta yang terdiri dari 37 mahasiswa ini diberi gambaran mengenai bisnis karena latar belakang pendidikan S1 mereka yang beragam. “Melalui adinurani ini diharapkan dapat meminimalkan knowledge gap yang mereka miliki”, imbuhnya. Acara ini diisi dengan pengenalan kurikulum, seminar, dan workshop. Dalam seminar tersebut, mahasiswa diberi penjelasan mengenai pergeseran era serta talentpreneurship (bisnis dengan bakat). Bisnis plan juga merupakan salah satu kegiatan workshop yang mengharuskan mereka menulis 20 ide bisnis tentang bakso dalam waktu 20 menit. Setelah melalui proses seleksi terhadap ide-ide segar itu, akhirnya ditemukan 4 tema bisnis bakso baru yaitu es bakso sensasi dingin, bakso sushi, bakso galau, dan bakso jancok sensasi pedas.
Meski menjadi kali pertama diadakannya adinurani dengan tambahan wawasan bisnis seperti ini, peserta merasa tidak sia-sia telah berpartisipasi di dalamnya. “Pertamanya malas datang ke acara ini, tapi setelah datang ternyata bisa merubah cara berpikirku untuk lebih kreatif”, ujar Rike Anggraeni mahasiswa Magister Akuntansi.
Dengan adanya adinurani ini, Pak Boni pun berharap, “semoga peserta bisa mendapatkan banyak hal mulai dari pengenalan dunia baru di pascasarjana hingga networking yang tentunya akan berbeda dengan dunia di S1”, tutupnya. (vqs/wu)