Cyber Media
Call Warta: 2981039
Kasus kematian akibat narkoba semakin bertambah tiap tahunnya. Berawal dari iseng-iseng hingga ketagihan, narkoba telah salah dipersepsikan oleh masyarakat Indonesia. Menurut mitos, narkoba dapat membuat gembira, kuat, semangat , dan dapat melupakan masalah. Menanggapi hal tersebut, BNNP Jatim (Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur) bekerja sama dengan KSM NSC (Narkoba Study Club) Ubaya mengadakan seminar anti narkoba yang bertempat di gedung FF 1.1-1.3 Ubaya pada 3 Maret 2012 lalu.
Untuk mengantisipasi agar generasi muda tidak menyalahgunakan narkoba yang dapat merusak bangsa, BNNP telah berupaya maksimal dengan melakukan P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) secara komprehensif dan sinergis. Tujuannya untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba tahun 2015. “Sedangkan seminar anti narkoba di Ubaya ini tepatnya untuk mencari kader anti narkoba di lingkungan kampus yang berasal dari mahasiswa,” ujar Ir Naniek Yuniati SH MH.
Kepala bidang pencegahan BNNP Jatim tersebut juga menyampaikan bahwa arah kebijakan P4GN sendiri adalah menjadikan 97,2% penduduk Indonesia anti terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Sedangkan 2,8% penyalahguna narkoba secara bertahap mendapat layanan rehabilitasi medis dan sosial melalui rawat inap. BNNP juga berniat menumpas jaringan sindikat narkoba agar tidak ada lagi yang menyalahgunakan narkoba.
Menurut Rika Yulia SSi Apt, dosen Farmasi Ubaya, kader yang dipilih lebih baik tidak hanya dari Farmasi tapi juga semua fakultas. Dimana kader ini menjadi ujung tombak dari anak muda ke kalangan anak muda juga. “Sebaiknya seminar seperti ini sering dilakukan dari lembaga yang resmi, lebih up to date lagi agar membuka wawasan mahasiswa,” tutup Rika. (puz/wu)