Cyber Media
Call Warta: 2981039
Menyambut usianya yang makin matang, Ubaya tak melupakan sejarah awal berdirinya dan para pendahulu Ubaya yang telah berjasa. Tepat pada 9 Maret 2012, sehari sebelum perayaan Dies Natalies ke-44 Ubaya digelar, jajaran rektorat Ubaya dan Ikatan Alumni (IKA) Ubaya mengadakan ziarah dan tabur bunga ke makam para pendiri Ubaya.
Mengawali ziarah di Taman Makam Pahlawan wilayah Mayjen Sungkono, Prof Ir Joniarto Parung MMBAT PhD membuka acara tersebut dengan khidmat. “Tak dipungkiri, kesuksesan Ubaya hingga saat ini tak lepas dari perjuangan dan dedikasi para pendiri awal Ubaya,” tutur rektor Ubaya ini. Ada tiga makam yang dikunjungi dalam acara tersebut, salah satunya R Soekotjo Sastrodinoto yang merupakan mantan Walikota KDH Tingkat II Surabaya dan juga ketua umum Yayasan Ubaya yang pertama. Ziarah pun dilanjutkan menuju Taman Makam Pahlawan Ngagel mengunjungi makan Prof Mr R Boedisoesetya dan Prof Mr R Soebijono Tjitrowinoto SH yang merupakan rektor pertama dan kedua Ubaya.
Mengapresiasi semangat peringatan Dies sebagai bagian yang tak terpisahkan dan memiliki ikatan emosional secara individu, keesokan harinya diadakanlah tasyakuran di gedung B kampus Ubaya Ngagel. “Kami dari IKA Ubaya siap melakukan apa yang harus kami lakukan untuk menjadi spirit bagi Ubaya ke depan,” tutur Sahat TP Simanjuntak SH, ketua IKA Ubaya.
Dalam ramah tamah tersebut, Prof Joni juga mengapresiasi keluarga mantan rektor Ubaya, mantan ketua yayasan, serta keluarga pencipta hymne Ubaya, RHJ Hendro Soetrisno. Inilah yang menjaga agar mereka terus menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga besar Ubaya. Viva Ubaya! (ano/wu)