Cyber Media
Call Warta: 2981039
Perpisahan memang menyedihkan. Menangislah jika harus...
Tapi ingat, hidup terus berjalan, dan jangan lupa untuk tersenyum setelah menagis...
Pepatah itu yang menggambarkan suasana lepas pandang pascasarjana Ubaya pada 29 Maret silam. Seperti halnya kegiatan Adi Nurani yang diselenggarakan di awal perkuliahan, acara lepas pandang menjadi pembekalan akhir bagi para wisudawan yang akan berjalan di dunia kerja.
Acara yang diselenggarakan di lantai V gedung perpustakaan Ubaya ini dihadiri sedikitnya 40 wisudawan. Para ketua program studi dan orang tua wisudawan juga turut meramaikan suasana acara lepas pandang ini.
Acara pun dibuka oleh Nemuel Daniel Pah, ST MEng, PhD selaku Wakil Rektor I. Pria ramah ini mengingatkan agar para wisudawan tidak melupakan tempat asal mereka. “Kemanapun kita pergi, apa yang kita lakukan mencerminkan bahwa kita adalah alumni Ubaya. Mari kita jaga karakter sebagai alumni dengan baik,” pesannya singkat.
Selain Nemuel, hadir pula Dr Teddy Reiner Sondakh SPsi SH MHum selaku ketua Forum Alumni Pascasarjana Universitas Surabaya(FAPUS) yang turut memberikan pesannya. “Saat lulus, bukan berarti kita berehenti belajar. Semoga semua magister yang sudah lulus terus belajar lebih lagi untuk menciptakan hari esok yang lebih baik,” harapnya.
Acara selanjutnya adalah pemberian kenang-kenangan kepada para magister. Penghargaan bagi wisudawan terbaik menjadi salah satu bagian dari acara yang tak terlewatkan.
Salah satu dari wisudawan terbaik itu adalah Monika Setyowati Hartono. Wisudawan Magister Akuntansi angkatan VI ini berhasil lulus dengan IPK 3,9. Alumni TI Ubaya angkatan 2005 ini mengaku cukup excited bisa lulus tepat waktu. “Saya bersyukur pada Tuhan yang selalu membimbing saya sampai S2 ini. Mari kita semua tetap berusaha memberikan yang terbaik, terus berkarya!” tutupnya penuh semangat. (caz/wu)