Cyber Media
Call Warta: 2981039
Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di luar negeri merupakan impian banyak orang. Salah satu negara yang sering dijadikan tujuan untuk menimba ilmu adalah Amerika Serikat. Di Amerika sendiri terdapat lebih dari 4000 Universitas dengan mahasiswanya yang multikutural. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, maka AMINEF(American Indonesian Exchange Foundation) setiap tahunnya memberikan beasiswa Fulbright kepada para sarjana yang berkeinginan untuk melanjutkan studi di Amerika.
Pada tanggal 31 Januari 2012 lalu, AMINEF mengadakan seminar mengenai beasiswa Fulbright program S2 dan S3 untuk tahun 2013 mendatang. Bertempat di gedung International Village Ubaya Tenggilis, seminar yang bertajuk “Fulbright Scholarship 2013” ini menjelaskan secara detail mengenai macam–macam program beasiswa Fulbright dan Fulbright-DIKTI oleh Michael E McCoy, Direktur Eksekutif AMINEF Jakarta.
Seminar ini terbuka untuk umum sehingga peserta yang hadir tidak hanya dari kalangan Ubaya. Bahkan ada pula peserta yang datang dari luar kota untuk mendapat informasi beasiswa tersebut. Beasiswa Fulbright sendiri telah berkembang selama 60 tahun, sedangkan AMINEF telah ada selama 20 tahun. Jumlah beasiswa yang ditawarkan setiap tahunnya meningkat. Untuk Program beasiswa Fulbright tahun 2013 mendatang, AMINEF menyediakan lebih dari 300 beasiswa yang siap diberikan kepada individu yang sungguh–sungguh ingin belajar di Amerika. Jenis beasiswa Fulbright ini dibagi sesuai dengan latar belakang pendidikan calon penerima beasiswa. Untuk mengajukan beasiswa Fulbright ini para calon penerima beasiswa diwajibkan untuk memenuhi standard Institutional TOEFL(ITP) yang ditetapkan setiap jenis beasiswa. Nantinya calon penerima beasiswa akan mengikuti serangkaian seleksi.
Hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan dalam mengajukan beasiswa Fulbright untuk Program Master adalah pemilihan Universitas serta bidang studi yang akan ditekuni. Tentunya bidang tersebut harus sesuai dengan background pendidikan. Setelah itu calon penerima juga harus memaparkan alasannya. “Walaupun memiliki score GPA yang sedang, namun pemaparan alasannya menarik maka tidak menutup kemungkinan untuk bisa mendapatkan beasiswa ini,” terang Michael. (voz/wu)