Cyber Media
Call Warta: 2981039
Ubaya memang lembaga pendidikan yang menjunjung tinggi pluralisme. Oleh karena itu Ubaya selalu berupaya mempererat semangat toleransi di antara mahasiswanya, tidak terkecuali para mahasiswa asing yang menuntut ilmu di Ubaya.
Selasa, 29 November 2011 lalu, Fakultas Psikologi(FP) Ubaya bekerjasama dengan International Affairs(IA) untuk memfasilitasi sekitar sepuluh mahasiswa asing untuk mengadakan kunjungan ke lembaga pemasyarakatan anak(lapas anak) di Blitar. Ryza Cahaya, perwakilan dari IA Ubaya menuturkan, “Acara kunjungan ini diadakan supaya mahasiswa asing bisa melakukan studi banding tentang bagaimana gambaran institusi sosial di Indonesia.” Pilihan pun jatuh pada lapas anak di kota Blitar, lantaran Dekan FP Ubaya memang sudah lama aktif terlibat di lapas anak tersebut. Beliau juga sering memberikan pelatihan psikososial kepada penjaga di lapas anak tersebut.
Lalu bagaimana reaksi para mahasiswa asing terhadap lingkungan yang baru mereka temui tersebut? Ryza, wanita yang akrab disapa Icha ini menjelaskan para mahasiswa asing tampak sangat bertantusias saat menjalani kunjungan tersebut. Kebahagiaan tersendiri bagi mahasiswa asing pun nampak ketika kedatangan mereka disambut dengan baik oleh anak-anak lapas. Kehadiran mereka disambut dengan tampilan marching band dan performa band dari anak-anak lapas yang berbakat.
Ternyata banyak mahasiswa asing yang terheran mengapa ada banyak anak Indonesia yang masuk lapas. “Di negara mereka, kalau ada anak yang melanggar hukum akan lebih dibina atau dimasukkan ke lembaga rehabilitasi, tidak serta merta di penjara,” ulas Icha.
Ketika diajak berkeliling melihat fasilitas lapas pun para mahasiswa asing tampak takjub karena fasilitas dan kondisi lapas anak Blitar jauh dari kesan menyeramkan. Terbukti, ada TV di tiap blok, ada banyak tempat pelatihan kerajinan seperti kerajinan kayu, elektro, laboratorium komputer, bahkan ada fasilitas kelas untuk anak SD dan SMP serta perpustakaan. “Memang lapas anak Blitar kebetulan adalah lapas percontohan di Indonesia, jadi kondisinya memang bagus,“ tutup Icha. (caz)