Cyber Media
Call Warta: 2981039
Bridge merupakan cabang olahraga yang sudah tak asing lagi bagi kita. Apalagi, sekitar Oktober yang lalu Indonesia berhasil mendapatkan medali perak pada babak final Venice Cup The 40th World Team Championships di Veldhoven Belanda. Untuk itu, Ubaya tidak mau ketinggalan untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan bridge.
Pada Minggu 27 November 2011 lalu, bertempat di Gedung SGFT Fakultas Teknik Ubaya, diadakan kejuaraan Bridge beregu – Ubaya Cup dari pukul 08.30. Kejuaraan ini merupakan salah satu dari banyak perlombaan untuk memperingati Lustrum V atau 25 tahun Fakultas Teknik Ubaya. Dalam kejuaraan ini, Fakultas Teknik juga dibantu oleh UKM Bridge Ubaya.
Peminat cabang olahraga bridge boleh dikatakan cukup banyak. Hal ini dibuktikan dengan pendaftaran peserta yang meningkat di hari H. Prediksi panitia semula hanya ada 40 tim yang akan ikut bertanding. Namun, peserta membeludak hingga menjadi 65 tim. Walaupun kejuaraan ini diadakan untuk wilayah Jawa Timur, beberapa tim ada yang berasal dari Sumatra dan Bali. Salah satu daya tarik dari kejuaraan yang diadakan FT Ubaya ini adalah peserta wanita tidak perlu membayar biaya pendaftaran. Hal ini merupakan bentuk apresiasi dari kemenangan tim wanita Indonesia di mancanegara.
Melalui kompetisi yang sengit, juara pertama pun berhasil diraih oleh tim putri Jatim yang diwakili oleh Nur Khasanah, Nur Affifatur, Iyanessa, Fidelia Felisia, Rigga Prajutha, dan Nur Ainia dengan meraih total 126 Victory Point (VP). Tim ini merupakan salah satu tim yang menjalani latihan dalam menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012. Sedang juara kedua diraih oleh Tim Intan yang diwakili oleh Fuadi, Sukapiring, Hari Palilingan, dan Djoko Rusmanhadi. Kemudian juara ketiga diraih oleh tim dari Bali. Tim Puslatcab Surabaya juga keluar sebagai juara pada kelompok yunior, Kediri untuk tingkat SMA, Sidoarjo untuk tingkat SMP, dan Pasuruan untuk tingkat SD.
Bambang Prijambodo , selaku ketua panitia menuturkan, salah satu bentuk kendala yang dirasakan dalam penyelenggaran acara ini berkaitan dengan banyaknya peserta. “Kebanyakan dari peserta mendaftar langsung hari H. Hal ini membuat panitia sedikit kewalahan karena harus menambah dua ruangan baru untuk perlombaan tersebut. Namun, masalah tersebut dapat segera teratasi,” tutur Bambang.
Pria yang juga Dosen Teknik Informatika FT Ubaya ini juga merasa senang dengan banyaknya peserta yang masih yunior atau pelajar dalam kejuaraan ini. “Hal ini cukup menggembirakan karena menunjukkan banyak bibit-bibit muda yang memiliki potensi dalam bidang bridge,” ucapnya. (re2,caz)