Cyber Media
Call Warta: 2981039
Seruan cegah HIV-AIDS bergema di FF Ubaya pada Senin 12 Desember 2011 lalu. Terlihat pasukan berjas putih membentuk barisan yang menarik perhatian para mahasiswa di selasar FF. Itulah sekilas gambaran suasana kampanye anti HIV-AIDS yang diadakan mahasiswa Farmasi Ubaya. Mengapa kampanye? Menurut Anita Purnamayanti Rahman SSi MFarm-Klin Apt, kampanye adalah salah satu alternatif yang menarik dan sesuai bagi mahasiswa sebagai generasi muda. “Kampanye ini juga menjadi ajang latihan kreativitas mahasiswa dalam mengajak para mahasiswa untuk hidup sehat,” lanjut beliau.
Uniknya, kampanye yang diadakan rutin tiap semester itu mengangkat tema berbeda sesuai dengan hari nasional tentang kesehatan. Semester genap mengangkat tema cegah Cardiovascular Disease (CVD) dengan stop rokok karena bulan Mei terdapat hari anti tembakau yaitu 31 Mei. Sementara 1 Desember yang diperingati sebagai hari AIDS sedunia telah dijawab oleh kampanye bertema ‘cegah HIV-AIDS’ ini.
Salah satu tujuan kampanye kali ini adalah menyiapkan mahasiswa FF sebagai calon tenaga kesehatan agar bisa mengajak masyarakat hidup sehat dan menghindari penyakit. Tidak hanya menyampaikan ajakan ‘cegah HIV-AIDS’ secara langsung lewat orasi namun juga lewat nuansa media gambar seperti poster dan spanduk. Baik poster dan spanduk yang dibuat pun diharapkan dapat memanfaatkan barang bekas dengan pembatasan maksimal biaya yang dikeluarkan. Melalui hal tersebut, selain melatih kreativitas dan belajar berhemat juga dapat mengurangi sampah karena mendaur ulang barang bekas menjadi barang yang berguna.
“Stop narkoba, stop free sex, cegah HIV-AIDS!” seruan mahasiswa FF Ubaya menegaskan betapa berkaitannya ketiga hal tersebut. Dalam kampanye ini, mahasiswa FF menjelaskan bahwa narkoba dan free sex dapat menjadi media penularan dari HIV-AIDS sendiri. Hal tersebut disampaikan agar generasi muda sadar dan menjaga kehidupan mereka sebaik-baiknya.
“Kampanye seperti ini baik dan diharapkan kampanye anti HIV-AIDS ini tidak hanya di Farmasi saja namun juga terealisasikan di Ubaya bahkan sampai seluruh dunia,” tutup Anita. (puz)