Cyber Media
Call Warta: 2981039
Hari Pahlawan adalah hari yang istimewa khususnya bagi masyarakat Surabaya yang dikenal sebagai kota pahlawan. Peringatannya pun patut diperingati secara istimewa pula. Untuk itu Dinas Kependudukan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur mengadakan acara gerak jalan bersama pada 19 November 2011 lalu.
Dalam rangka membudayakan Olahraga Rekreasi kepada masyarakat, Acara yang bertajuk ‘Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Surabaya’ ini diharapkan dapat mengembangkan jiwa patriotisme dan mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang membela tanah air.
Dimulai dari alun-alun kota Mojokerto sebagai tempat pemberangkatan, ribuan peserta tampak memadati acara yang dibuka oleh Soekarwo, Gubernur Jawa Timur tepat pada pukul 16.00 sore. Dari Mojokerto, peserta akan berjalan menuju Tugu Pahlawan Surabaya, dengan melewati dua pos pemberhentian, yakni di Krian dan Sepanjang. Ubaya juga tidak ketinggalan untuk berpartisipasi dalam acara ini. Peserta yang ikut sebanyak 16 orang, dan terdiri dari sepuluh karyawan, dua orang anak karyawan, satu keluarga karyawan, satu orang mahasiswi Politeknik, satu orang alumni FH, dan satu orang karyawan Kopkar Ubaya.
Sutrisno M. Yatim, salah seorang peserta dari Ubaya mengungkapkan, dirinya telah mengikuti acara yang digelar pertama kali sejak 1970-an ini hingga sekarang. “Namun saya sempat vakum selama kurang lebih 5 tahun, dan ikut kembali berpartisipasi dalam 4 tahun terakhir,” ungkap karyawan bagian administrasi Poltek Ubaya ini. Pria yang akrab disapa Pak Tri ini berpendapat, bahwa kepanitiaan acara ini sudah terkoordinasi dengan baik, mulai dari pendaftaran hingga pelaksanaannya. “Akan tetapi, ada kendala di lapangan yaitu mobil, sepeda motor, dan kendaraan umum masih boleh masuk, sehingga mengganggu peserta gerak jalan seperti macet dan polusi asap yang mengganggu pernafasan,” ujarnya.
“Harapan saya acara ini terus diadakan tiap tahun. Promosi juga harus dilakukan melalui radio Suara Surabaya (SS) dan TV, disamping lewat spanduk dan brosur supaya jumlah peserta lebih banyak lagi. Saya juga berharap Ubaya memiliki bagian khusus untuk menangani kegiatan ini baik di tingkat fakultas maupun universitas,” harap Pak Tri. (re2,caz)