Cyber Media
Call Warta: 2981039
Bila Idul fitri adalah lentera,
izinkanlah membuka tabirnya dengan maaf.
Agarcahayanya menembus jiwa fitrah dari tiap khilaf.
Mohon maaf lahir dan batin.
Demikianlah sepetik kata yang disampaikan dalam halal bihalal bersama yang diadakan Ubaya untuk memperingati Idul Fitri 1432 H. Acara ini memang menjadi agenda rutin Ubaya setiap tahunnya. Bertempat di PE 1.1, 9 September lalu menjadi bukti kuatnya solidaritas antar umat beragama di Ubaya.
“Bila diingat, halal bihalal pertama di Ubaya berasal dari mahasiswa yang bergotong royong merangkai acara meski berasal dari berbagai agama,” buka Anton Prijatno SH selaku ketua yayasan Ubaya dalam sambutannya. Berawal dari semangat itulah halal bihalal menjadi agenda tahunan Ubaya hingga kini. “Perbedaan itu indah, semangat kebersamaan inilah yang terbukti bisa membuat Ubaya terus survive dan mengembangkan diri,” lanjutnya.
Solidaritas beragama yang menjadi ciri Ubaya pun nampak lewat kehadiran lima pemuka agama yang hadir menyemarakkan kegiatan ini. “Ubaya kan kampus multikultural jadi bila ada suatu acara peringatan tertentu, pasti keluarga Ubaya beragama lain tidak tinggal diam. Acara ini kan acara kita bersama juga,” tukas Drs Agus Wijaya SPd, ketua pelaksana halal bihalal.
Mengundang lima tokoh agama dalam acara semacam ini memang baru pertama kali dilakukan oleh Ubaya. Ini menjadi bukti bahwa keberagaman agama adalah nilai yang selalu dijunjung tinggi dalam keluarga besar Ubaya. Salah seorang pendeta agama Hindu yang hadir pun turut mengapreasi kegiatan ini, “Bagus, ini bisa mempererat silaturahmi sekaligus menghormati umat muslim sebagai saudara kita.”
Prof Ir Joniarto Parung MMBAT PhD selaku rektor Ubaya menegaskan dalam sambutannya agar tidak menjadikan acara ini kegiatan rutin belaka. “Ini harus menjadi suatu kegiatan yang bermakna untuk menumbuhkan toleransi antar fakultas. Jangan hanya mengotaki diri di fakultas masing-masing saja,” pesannya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Joni juga mengumumkan kehadiran fakultas baru yaitu Fakultas Industri Kreatif di Ubaya. “Kita akan kehadiran adik baru lagi. Semoga nantinya bisa menjadi manifest baru yang menumbuhkan Ubaya menjadi the first university in heart and mind,” ungkapnya.
Acara selanjutnya diisi oleh nyanyian bernuansa religi persembahan Band Ivo ft Granada dari ITS. Ada pula persembahan tarian adat dari Unit Kegiatan Kerohanian Hindu Ubaya. “Supaya yang datang tidak bosan jika hanya diisi sambutan terus,” pungkas Agus. Antusiasme keluarga besar Ubaya pun terbukti sangat baik dengan kehadiran 700 dari 800 karyawan yang ada.
Kedepan, acara semacam ini akan terus diadakan dan diharap mampu meningkatkan semangat organisasi yang mulai pudar di Ubaya. (vqs)