Cyber Media
Call Warta: 2981039
Satu lagi kerjasama Ubaya dengan SMA yaitu Diklat Jurnalistik SMAK Frateran 1-3 Juni 2011 silam. Acara yang berlangsung di Graha Sativa, Pacet ini diikuti oleh 27 peserta yang berasal dari pengurus majalah sekolah Fratz dan Frateran Photography Club (FPC). Materi dan kegiatan pun disiapkan untuk membekali sekaligus mempererat persaudaraan antar peserta maupun dengan pembicara dari Warta Ubaya (WU).
Dibuka materi jurnalistik secara umum, peserta dipertemukan dengan Endah Imawati seorang jurnalis sekaligus editor di Harian Surya. Selama dua jam peserta dibekali seluk beluk jurnalistik dan implementasinya dalam media sekolah. Sharing pengalaman juga mengisi materi yang diselingi tawa peserta mendengar kisah dari Endah. Materi selanjutnya ditujukan pada pendalaman jurnalistik yaitu menulis berita langsung, profil, serta penjelasan mengenai fotografi jurnalistik. “Fotografi jurnalistik punya ciri khas yaitu bisa bercerita saat pembaca melihat foto yang kita ambil,” terang Bendot Kasnadianto, pemateri dari WU.
Lelah seharian mendengar materi tak membuat peserta bisa segara tidur. Panitia menyiapkan kejutan yang dikemas dalam jurit malam. Peserta dibagi dalam kelompok yang terdiri atas tiga orang dan mereka wajib melewati pos yang disediakan melewati rute hutan. Prosesi mencuci tangan dengan air bunga pun dilakukan sebelum memulai acara. Satu per satu kelompok dipanggil untuk memulai perjalanan. Beragam pertanyaan yang mengasah ketelitian harus diselesaikan atau kelompok tersebut harus meninggalkan salah satu anggotanya.
Siapa sangka, di akhir acara seorang peserta dinyatakan hilang dan kelompoknya mengaku tidak menyadari. Panitia dan peserta laki-laki mulai mencari hingga pagi menjelang. Justru ketika panitia dan peserta nampak putus asa, muncullah peserta yang hilang sambil tersenyum santai. “Maaf ya teman, ini akal-akalan panitia supaya kalian nggak jenuh,” ujarnya saat ditanya.
Esoknya peserta diarahkan melakukan praktik di lapangan menulis atau mencari foto. Peserta wajib mengumpulkan artikel dan foto mengenai apa saja seputar Graha Sativa. Melengkapi diklat, materi mengenai editing foto jurnalistik dan layout dibagikan agar peserta tahu sejauh mana foto boleh diedit untuk tujuan publikasi. Menutup hari kedua, peserta wajib me-layout semua artikel dan foto yang mereka kumpulkan untuk dirangkai dalam sebuah media sekolah.
Hari ketiga, meski lelah melakukan rangkaian materi dan membuat media para anggota FPC masih semangat hunting foto sunrise di sekitar alam pacet. Beberapa foto yang mereka punya pun melengkapi media yang mereka buat. Presentasi singkat media yang dibuat menjadi cermin apakah peserta memahami materi yang dibagikan atau tidak. “Saya rasa peserta Fratz atau FPC sama-sama punya niat dan semangat belajar yang baik. Good luck Fratz!” ungkap Meilinda Susanto, salah satu pemateri dari WU. (wmm)