Cyber Media
Call Warta: 2981039
Jurusan Managemen FBE Ubaya kembali melanjutkan acara rutin bertajuk The 8th International Annual Symposium on Management pada 19 Maret silam. Kali ini, mereka menggandeng The University of New South Wales dan sukses menghadirkan James Bartle sebagai keynote speech dalam acara yang bertempat di gedung PE Ubaya itu.
Tema mengenai Redefining the Corporate Governance in New Asian menjadi gambaran umum mengenai topik yang hendak dibahas. Diharapkan, acara ini dapat menjadi forum sharing untuk peneliti, akademisi, serta praktisi yang bergerak dalam riset dasar dan terapan di bidang pembiayaan perusahaan dan investasi terutama tata kelola perusahaan. Peserta pun mendapat keuntungan tersendiri lewat simposium tersebut. “Acara ini mengajak mahasiswa agar mampu berdiskusi dengan para peneliti dan akademisi di bidang riset,” ungkap Dr Deddy Marciano SE MM.
Dalam sesi yang disampaikannya, James mennegaskan bahwa negara-negara Asia harus terus memperkuat lembaga peraturan. Sikap transparan dan cepat dalam bertindak menjadi poin penting dalam menyelesaikan suatu kontroversi secara global. “Saya percaya bahwa tata kelola perusahaan dalam lingkup Asia akan bisa dilakukan dengan baik,” tukasnya yakin dalam bahasa Inggris.
Sesi selanjutnya diisi dengan Presentation of Laboratory Research and Corporate Governance yang menyingkap bahwa tata kelola perusahaan akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Sehingga, setiap perusahaan di bursa efek disarankan menerapkannya untuk memberi nilai tambah bagi perusahaan itu sendiri.
Di akhir acara, penghargaan atas temuan, keunikan, metodologi, dan kajian teori terbaik dibagikan. Salim Darmadi dari Bapepam pun berhak menerima penghargaan itu berkat tulisan berjudul Board Size and Firm Value: New Evidence from Two- Tier Board System. (az)