Warta
UBAYA
02-04-2025
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Seputar Kampus
- Inovasi Pembelajaran Merupakan Tuntutan Setiap Dosen
Dosen adalah suatu profesi yang paling penting dalam sebuah Perguruan Tinggi (PT), karena dosenlah ujung tombak dari PT untuk menyalurkan ilmu pengetahuan pada para mahasiswanya. Maka dosen dituntut tidak hanya memberikan perkuliahan saja namun juga membuat inovasi pembelajaran. Hal ini di rangkum oleh Ubaya dalam acara “Sharing Forum VIII Bidang Pembelajaran” pada 15 April 2011 di Pusat Komputer dan Edukasi (Puskomed). Peserta acara berjumlah 13 orang yang terdiri dari dosen serta reviewer dari berbagai fakultas.
“Hasil implementasinya menyangkut lima bidang, antara lain course design, delivery methods, classroom activity based management, eveluasi pembelajaran, supporting materials atau pengembangan media dengan ditambah inovasinya,” ungkap Drs Soemarman MS Ed. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendidik dosen baru mampu menjadi dosen yang profesional, memberi layanan mutu pembelajaran yang baik sehingga mahasiswa terpacu untuk strategi pembelajaran terbaik. Beliau melanjutkan bahwa para dosen baru dituntut untuk membuat perangkat kurikulum standar Ubaya yang terdiri dari peta mata kuliah, Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP), silabus mata kuliah, Satuan Acara Perkuliahan (SAP), lesson plan atau buku ajar.
Hasil laporan para dosen baru ini dinilai dan dua yang terbaik mendapat reward untuk biaya mengikuti seminar atau lokakarya yang dipilih sendiri. Tolak ukur penilaian laporannya adalah dari kesiapan inovasi, bidang dan kelengkapan standar kurikulum. Dan reward diberikan kepada Aurelia Carina Christani Sutanto MAk, dosen FBE dengan inovasinya dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah I. Ia menuturkan, ”Acara ini sangat baik dan banyak manfaatnya dalam bidang pengembangan kurikulum sehingga pengajaran dosen ke mahasiswa lebih baik lagi dalam kuliah tersebut. Inovasi saya berupa pedoman pembuatan tugas lebih rinci dan softskill para mahasiswa juga di nilai.” Penerima reward lain adalah Ruth Chrisnasari S TP MP dosen FTB dengan inovasinya dalam mata kuliah Rekayasa Genetika II. Yang memberikan reward adalah WR I, Prof Ir Lieke Riadi PhD.
”Dalam hal pengembangan kurikulum masih mengalami kecenderungan kurang detail. Selain itu, juga adanya hambatan bagi para dosen baru ini mengenai delivery method yang masih kurang dalam sehingga implementasinya katanya case study tetapi kenyataannya adalah project base,” ungkap Soemarman mengenai hambatan dalam kegiatan ini. (art)
[ Posted 11/06/2011 oleh welly ]