Warta
UBAYA
17-05-2025
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Seputar Kampus
- Bijak Menghadapi Perubahan Masa Remaja
“Di era globalisasi ini, pegawasan terhadap mahasiswa tidak bisa dilakukan sepenuhnya, penerimaan informasi yang kurang lengkap bisa membawa pengaruh negatif. Untuk itu kita harus hati-hati dalam melangkah.” Demikianlah kalimat pembuka yang disampaikan ketua BKKBN Propinsi Jawa Timur, Hj Djuwartini SKM MM dalam Seminar Remaja, Sex, dan Aborsi.
Acara yang digelar pada 26 Maret 2011 di Perpustakaan Ubaya lt5 itu dihadiri oleh sekitar 81 peserta. Tak hanya dari Surabaya, peserta seminar juga ada yang berasal dari perwakilan universitas di Jawa Timur seperti Kediri, Lamongan, Malang, Mojokerto, dan Magetan.
Seminar yang diselenggarakan berkat kerjasama Balai Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Mahasiswa (PIK-KRM) Ubaya ini diawali oleh sambutan Ketua LPPM Ubaya yakni Prof Dr Jatie K Pudjibudojo SU Psi. Tak lama kemudian, acara ini dibuka langsung oleh Hj Djuwartini SKM MM selaku Ketua BKKBN Propinsi Jawa Timur.
Sesi pertama seminar dibawakan oleh Dr Srisiuni Sugoto MSi Psi dengan tema ‘Remaja dan Permasalahannya’. Dalam materi yang dibawakan sekitar 30 menit itu, dosen FP Ubaya ini mengupas secara gamblang permasalahan yang kerap terjadi dalam masa remaja. “Menjadi remaja tak hanya sekedar mengalami kematangan secara fisik, tapi juga mengalami kematangan secara psikis. Masa transisi adalah suatu siklus yang pasti dihadapi oleh setiap orang,” tutur wanita berambut panjang ini.
Lepas dari sesi pertama, materi seminar kemudian diisi oleh Dr IGN Darmawan Budianto SpKJ(K). Membawakan tema seputar ‘Abortus’, pria berkacamata ini menjelaskan tentang jenis-jenis aborsi dan dampak-dampak yang mungkin terjadi. Di akhir materi kedua ini diputarkan pula sebuah cuplikan film pendek tentang proses aborsi yang berjudul ‘Silent Scream’.
Seminar ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab. Para peserta seminar tampak antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar permasalahan dan dilematika remaja yang kerap mereka hadapi saat menjadi kader PIK-KRM. Dewi, salah satu kader PIK-KRM mengungkapkan bahwa menjadi bagian dari PIK-KRM semakin menambah pengetahuannya tentang kompleksitas kehidupan anak muda.
Di akhir seminar, tak lupa diberikan kenang-kenangan kepada kedua pembawa materi oleh Ketua LPPM Ubaya. Seminar yang berlangsung gayeng ini kemudian ditutup dengan acara foto bersama dengan semua peserta seminar, pembagian sertifikat, dan makan siang. (caz)
[ Posted 15/05/2011 oleh welly ]