Cyber Media
Call Warta: 2981039
Globalisme yang terus berkembang menuntut generasinya untuk mengerti bahasa asing di luar bahasa negaranya sendiri. Jika banyak pelajar Indonesia belajar bahasa Mandarin, ternyata ada pula pelajar dari negeri Cina yang mempelajari bahasa Indonesia. International Village Ubaya dan Ubaya Language Center (ULC), memiliki mahasiswa pertukaran pelajaran yang sedang belajar bahasa Indonesia di Ubaya.
Ingin berinteraksi langsung dengan mahasiswa Ubaya, 5 Januari 2011 enam mahasiswa asal negeri panda tersebut mengunjungi kampus I Ubaya yang ada di Ngagel. Ditemani Yenny Hartanto SS SE MPd, salah satu pengajar dari ULC, mereka akan sharing bersama mahasiswa program studi Foreign Business Language (FBL) semester lima. “Kami akan ikut masuk ke kelas dalam mata kuliah Business Mandarin yang diasuh Ibu Yenny,” terang Happy, mahasiswa pertukaran asal Gui Lin dalam bahasa Indonesia lancar.
Dalam kelas itu, mereka akan berbagi cerita mengenai dunia kerja sekaligus saling mengasah kemampuan bahasa masing-masing. “Kami masih banyak miss mendengar percakapan dalam bahasa Indonesia,” aku Lani. Happy, Lani, Steven, Jackie, Kevin, dan Lisa memang baru empat bulan ada di Indonesia. Namun sebelumnya mereka telah cukup lama belajar bahasa Indonesia di negeri asalnya. Itulah mengapa mereka nampak lancar menggunakan bahasa Indonesia.
Ditanya soal Indonesia, para mahasiswa pertukaran tersebut mengaku agak kesulitan beradaptasi dengan makanan di Indonesia. “Rasanya sedikit berbeda dengan makanan di Negara kami,” ungkap Lisa, yang juga mengajar bahasa Mandarin di Politeknik Ubaya. Secara umum, mereka juga cukup menikmati masa-masa belajar di Ubaya. Apalagi guru pembimbing di ULC dirasa sangat ramah dan bisa membantu dalam mempelajari bahasa Indonesia.
Tetap saja yang ada perbedaan yang dirasakan antara kampus dengan Ubaya. “Lapangan yang ada memang tidak sebanyak di tempat kami. Tetapi, kami senang dengan keadaan Ubaya yang teduh,” puji Steven. Para mahasiswa ramah ini juga berharap agar fasilitas di Ubaya bisa ditambah lagi agar lebih lengkap. “Semoga saja kami bisa lebih lancar menggunakan bahasa Indonesia setelah belajar di sini,” harap Kevin. (mei)