Cyber Media
Call Warta: 2981039
Menjalani profesi sebagai apoteker memang dituntut untuk menguasai berbagai keterampilan, seperti meracik obat dan memaksimalisasi penggunaannya. Dan salah satu sarana untuk mengetahui apakah seorang apoteker telah memiliki skill tersebut adalah melalui sertifikasi apoteker. Tentunya Ubaya sebagai salah satu kampus dengan fakultas Farmasi terbaik tidak mau ketinggalan. Dengan turut menggandeng Univ.Widya Mandala dan Unair, serta digawangi Ikatan Apoteker Indonesia, Ubaya mengadakan Sertifikasi Kompetensi Profesi Apoteker (SKPA) pada 4-6 Februari 2011 kemarin. Pada hari pertama, acara yang bertempat di SGFBE ini diisi dengan materi tentang seputar penyakit Diabetes Mellitus dan obatnya. Alasannya, penyakit tersebut tengah menjadi tren, di mana jumlah penderitanya dari waktu ke waktu semakin meningkat. Pada akhir sesi materi diadakan sedikit evaluasi melalui diskusi kelompok, di mana sebenarnya evaluasi tersebut merupakan simulasi untuk penilaian yang akan dilakukan pada hari kedua.
Keesokan harinya acara yang sebelumnya bernama Pembinaan dan Uji Kompetensi Apoteker ini dilanjutkan dengan penilaian bagi semua peserta sertifikasi. Sesi penilaian ini mempertimbangkan tiga aspek yakni aspek pengetahuan, aplikasi dan praktik. Penilaiannya sendiri terbagi menjadi lima tahap. Pada tahap pertama, peserta akan diuji pengetahuannya dengan mengerjakan soal-soal pilihan ganda, dilanjutkan dengan tahap kedua, di mana peserta diharuskan untuk merumuskan masalah yang berkaitan dengan obat. Pada tahap ketiga, peserta dituntut untuk melihat dan membuat resep dengan melihat label. Kemudian di tahap keempat, peserta akan melalui uji Komunikasi Info dan Edukasi (KIE) melalui berkomunikasi dengan pasien. Dan pada tahap terakhir, peserta diberikan contoh kasus yang harus dikerjakan berdasarkan Patient Medication Record (PMR). Sekadar info, PMR adalah catatan rekaman medis tentang keadaan pasien beserta obatnya.
Agenda pada hari terakhir sebenarnya adalah pelaksanaan ujian remedial bagi peserta yang belum lulus penilaian. Syukurlah, pada sertifikasi kali ini seluruh peserta dinyatakan lolos. Karena itu, acara dialihkan dengan browsing info tentang seputar penyakit dan obatnya di Puskomed. Harapannya dengan informasi yang didapat, para apoteker dapat terus meningkatkan pengetahuan dan pengabdiannya kepada masyarakat. (eph)