Warta
UBAYA
02-04-2025
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Seputar Kampus
- Kaji Fenomena Alam bersama UKKI
Beberapa bulan belakangan, bencana alam menjadi sorotan utama berbagai media. Mulai dari banjir, gempa, hingga tsunami yang melanda berbagai wilayah di Indonesia. Banyaknya bencana ini pun menggugah Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) untuk mengajak mahasiswa Ubaya menilik lebih dalam peran manusia di balik segala fenomena tersebut. Bertempat di ruang B.1.1 Politeknik Ubaya, 2 Desember 2010 diadakan kajian yang diikuti mahasiswa muslim Ubaya..
Mengundang Ustads Redza Kusuma selaku pembicara, kajian yang berlangsung sore hari tersebut banyak menyingkap fakta sehubungan geliat alam dan manusia di sekitar. ”Tujuannya sih supaya mahasiswa Ubaya terutama kaum muslim bisa lebih menumbuhkan imannya,” terang Guritno Suwandono, selaku ketua panitia. Hal ini terkait dengan banyaknya kegiatan manusia yang banyak menduakan Allah.
Dalam kajiannya, Ustads Redza mencontohkan tindakan masyarakat yang memberi sesaji pada Gunung Merapi. Ada pula yang mengosongkan sebuah kamar yang dipercaya disediakan bagi Ratu Pantai Selatan. ”Padahal tidak ada kaidah dan manfaat khusus yang bisa terjadi,” tegasnya. Hal-hal semacam itulah yang akhirnya malah menghalangi berkah yang diberikat Allah bagi umat-Nya.
Redza juga meluruskan pandangan salah sebagian orang yang menganggap bahwa dosa hanyalah seeekor lalat di depan hidung. ”Dosa tetaplah dosa jika tidak ada tindakan bertobat dan minta ampunan dari Allah selaku pemberi hidup,” pungkasnya. Redza juga menekankan agar tidak ada yang berpikiran bahwa berdosa tidak apa-apa asalkan tidak mengganggu orang lain. ”Apatisme semacam ini yang banyak membuat pemisahan dan pertentangan,” lanjutnya.
Peserta yang terdiri dari mahasiswa juga diajak untuk mengenal empat hal yang dibenci Allah seperti syirik, durhaka, zinah, dan mengambil hak orang lain. Melakukan syirik dengan menyembah atau menyimpan benda gaib adalah akar penghancur generasi. Durhaka pada orang tua akan mendapat hukuman dimulai dari dunia nyata hingga dunia akhirat yang kekal. Perzinahan bisa merusak masa depan dan menyebabkan kemiskinan. Bahkan, hukuman yang layak bagi pelakunya adalah hukuman mati. Hal terakhir yang dibenci Allah adalah mengambil hak orang lain dengan semena-mena.
Bertolak dari sikap dan perbuatan manusia yang tak berkenan itulah banyak bencana yang terjadi sebagai akibat perbuatan manusia. Oleh sebab itu, Redza mengajak peserta yang hadir untuk mekin dekat dengan pencipta dan memohon perlindungan hanya dari Allah. ”Marilah kita segera bertaubat dari kesalahan dan menambah amal seiring bertambahnya usia agar kita semua beroleh barokah dari Allah SWT,” tutupnya. (mei, az)
[ Posted 01/02/2011 oleh welly ]