Warta
UBAYA
17-05-2025
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Seputar Kampus
- Sun Zi terhadap Sistem Pengendalian Manajemen
Bagi penggemar filsofi oriental timur, tak asing lagi bila mendengar kata Sun Zi. Seni perang Sun Zi adalah kitab zaman kuno Tiongkok tentang teori militer yang berpengaruh paling besar dan luas di dunia. Taktik dan strategi serta filsafat dikupas habis dalam kitab itu, dimana dimanfaatkan secara luas di bidang militer, politik, dan ekonomi. FBE Ubaya bersama Suara Surabaya Media mengadakan live talk show yang membeda buku “Seni Perang Sun Zi dan Sistem Pengendalian Manajemen” pada 27 November lalu.
Ada tiga pembicara yakni, Errol Jonathans, direktur operasional Suara Surabaya Media, Drs Wiyono Pontjoharyo, MM, Ak dari KPS Magister Akuntansi Ubaya, Managing Partner Synergy Consultant Management, dan Prajoga Sumarjanta dari Kasitipol Polrestabes Surabaya. Bertempat di perpustakaan Ubaya lantai 5, talk show tersebut tidak hanya ditujukan bagi mahasiswa tapi juga dosen, akademisi penelitian, dan berbagai kalangan bisnis.
Buku yang berjudul Seni Perang Sun Zi dan Sistem Pengendalian Manajemen tersebut disusun oleh Drs ec Sujoko Efferin, MCom (Hons), MA, PhD, dekan FBE dan Bonnie Soeherman, MAk, dosen FBE. Sambutan diberikan Sujoko Efferin, salah satu penulis buku. “Bisnis adalah art (seni) yang berdasarkan penelitian. Literatur barat tidak salah, tapi birokrasi formal dalam membangun solidaritas organisasi dalam mencapai tujuan bisa dikaitkan dengan filosofi oriental dunia Timur, yakni literatur dari negara maju,” buka Sujoko.
Sun Zi Jalan Sutera mengandung taktik dan strategi perang. Kebajikan dan kebijakan timur yang dikaitkan dengan sistem pengendalian manajemen. Di dalamnya terkandung tiga makna penting, yaitu memenangkan perang secara internal, memenangkan hati karyawan, dan mengendalikan tanpa membuat karyawan merasa dikendalikan.
Dalam beda buku tersebut diperoleh enam poin penting. “Karakter pemimpin efektif yaitu kebijaksanaan, ketulusan, kebaikan, dan keberanian,” tutur Errol Jonathans. Dilanjut oleh Prajoga, tentang lima dimensional aplikasi Sun Zi. “Sebenarnya pembahasan tidak hanya bisnis, tapi public service, pengabdian, tanggung jawab juga dapat menjadi sorotan,” ujar Prajoga. Sementara butir-butir keindahan disampaikan oleh Wijono, konfigurasi konsep kreatif dan komprehensif, keberanian untuk mengobarkan spirit ketimuran (Asia) di dalam hingar bingar dan arogansi barat yang kenyataannya makin memudar. (puz)
[ Posted 01/02/2011 oleh welly ]