Warta
UBAYA
17-05-2025
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Seputar Kampus
- Stroke Penyebab Kematian Tertinggi Ke-3 di Dunia
Terkait gaya hidup dan pola makan cepat saji menyebabkan banyak orang terkena penyakit stroke. Peduli dengan hal tersebut, pada 4 Desember 2010 PIOLK menggelar seminar bertajuk Stroke Investigation di perpustakaan lantai V.
Stroke merupakan suatu penyakit mematikan disebabkan adanya gangguan fungsi otak akibat terganggunya aliran darah. Gangguan yang dimaksud bisa disebabkan pembuluh darah yang tersumbat ataupun pecah.
Mengundang dr Haryo Pratiknyo, SpS dan dr Aisyah Nuniek Nugraheni, SpRM (KFR), keduanya ahli mengenai stroke secara umum dan penanganannya. Di awal acara Haryo mengajak peserta melihat fakta, stroke adalah penyebab kematian tertinggi ketiga di dunia. Bahkan penyakit ini adalah penyebab kecacatan utama dengan jumlah penderita 1,5 juta orang setiap tahunnya. “Parahnya, dua pertiga penderitanya berisiko mengalami kecacatan atau meninggal,” terang Haryo.
Stroke banyak disebabkan pola hidup tidak sehat, kurang olahraga dan jarang memperhatikan pola makan. Kadar lemak dalam tubuh meningkat, apalagi ditambah dengan kebiasaan merokok semakin memperparah resiko stroke. “Maka itu diperlukan keseimbangan antara makanan yang masuk, aktivitas rutin, dan menjaga berat badan tetap stabil juga rutin berolahraga meskipun ringan,” tutur Haryo.
Selanjutnya, Aisyah berbagi kiat mengenai pencegahan stroke agar tidak terulang lagi bagi pasien yang pernah menderitanya. Dalam program rehabilitasi, tahap awal dilakukan beberapa latihan ringan. Diawali latihan duduk, berdiri, dan kemudian berjalan. “Tahapan terapi ini harus benar-benar dijalankan dengan baik agar tubuh terbiasa dengan aktivitas sejenis,” ungkap Aisyah.
Kesinambungan terapi juga harus diperhatikan sebab stroke adalah penyakit yang menyerang fisik secara motorik dan kognitif. “Terpenting adalah mencegah terjadinya stroke itu sendiri. Mencegah komplikasi sejak dini akan sangat bermanfaat menghindari faktor risikonya,” tegas Aisyah.
Sesi tanya jawab menutup seminar tersebut. “Seminar semacam ini sangat berguna, apalagi saat ini penyakit stroke sering terjadi,” ungkap Diana, salah seorang peserta seminar. (mei,ano)
[ Posted 01/02/2011 oleh welly ]