Cyber Media
Call Warta: 2981039
Memperkenalkan diri sebagai caring community, Ubaya mewujudnyatakan hal tersebut dalam MOB 2010. Dalam kegiatan kerohanian yang diadakan pada hari terakhir MOB fakultas 6 Agustus 2010 silam, kepedulian Ubaya pada keberagaman agama yang ada di Indonesia baik mayoritas mau pun minoritas tergambar sangat jelas. Enam agama yang telah diakui keberadaannya diberi keleluasaan untuk ambil bagian dalam membangun mental mahasiswa lewat berbagai aktivitas kerohanian. Jenis kegiatan yang dilakukan adalah sarasehan yang dipanitiai oleh Unit Kegiatan Kerohanian yang ada di Ubaya.
Menjelang pukul 11.00, maharu dari setiap fakultas dikumpulkan di tempat berbeda-beda untuk mengikuti kegiatan dan materi UKM Kerohanian yang sesuai dengan kepercayaanya, dimana materi keagamaan itu selalu diadakan tiap MOB. Selain untuk memperkenalkan UKM yang ada, kegiatan tersebut diharap bisa membangun moral mahasiswa, dan untuk menopang visi yang dimiliki Ubaya.
Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI), organisasi yang mewadahi aktivitas kerohanian Islam mengadakan sarasehannya di area mushola. Diawali dengan khotbah singkat dan shalat Jumat, selanjutnya maharu diajak berinteraksi mengenai kunci kesuksesan. Secara tidak langsung maharu diajak untuk bergabung dalam kepengurusan UKKI. Jargon ’UKKI Ubaya, semakin bersahabat’ pun diharap mampu menarik maharu untuk mengembangkan potensi bersama UKKI. Diskusi ringan antar peserta dan ustad pun mendominasi kegiatan sarasehan tersebut.
Semarak di ruang PE 1.1 pun tak kalah meriahnya. Unit Kerohanian Kristen Protestan (UKKP), siap menyambut sekitar 500 maharu untuk bersama-sama bersuka dalam ibadah. Dikemas dalam bentuk ibadah seperti pada umumnya, diharap maharu bisa melihat secara langsung kedekatan yang dimiliki dalam UKKP. ”Yah, sekalian kita ingin memperkenalkan kegiatan rutin kita dan mengajak maharu terlibat juga dalam UKKP,” ungkap Gilang, selaku ketua UKKP.
Kegiatan berbeda pun disusun rapi oleh Unit Kerohanian Kristen Katolik (UKKK) yang menampilkan drama musikal berisi makna persahabatan dan pentingnya bersekutu di gereja. Mengusung tema ’Heaven’s Greatest Delight’, diharap setiap maharu bisa turut menikmati sukacita dari surga lewat UKKK. Dipimpin oleh Romo Eko, drama tersebut menjadi topik sharing bersama untuk dibahas. Tak lupa, perkenalan visi misi UKKK pun diperkenalkan dalam sesi tersebut.
Tak kalah meriah pula sarasehan yang dipanitiai Unit Kegiatan Kerohanian Budha (UKKB). Bertempat di SGFT, sekitar 150 maharu disambut dengan hangat oleh para panitia. Ice breaking pun menjadi sarana ampuh untuk mendekatkan antar maharu dan panitia. Hukuman menari pun menanti kelompok yang kalah dalam permainan. Kegiatan pun ditutup manis dengan makan siang dan pemutaran video kegiatan rutin mau pun non-rutin UKKB.
Unit Kegiatan Kerohanian Hindu pun tak mau setengah-setengah dalam menyambut maharu. Perpustakaan lantai V pun menjadi pusat kegiatan mereka hari itu. Dibuka dengan acara perkenalan, maharu mau pun panitia membaur menjadi satu tanpa beda. ”Semoga saja dengan sarasehan ini, lebih banyak lagi maharu yang aktif dalam UKKH,” harap I Wayan Sastra Astawan, ketua UKKH. (ent, mei)