Cyber Media
Call Warta: 2981039
Tak kenal maka tak sayang. Demi mengakrabkan diri satu sama lain, diadakanlah Pelatihan Apoteker 39 pada 25-27 Mei 2010 lalu di Wisma Sawiran, Nongkojajar Pasuruan. Sebanyak 108 orang berkumpul dan berbagi cerita bersama dengan mengusung tema “To Share To Grow Together”. Serangkaian kegiatan telah dipersiapkan tim pelatihan Career Assistance Center (CAC) Ubaya.
Segala kegiatan baik indoor, outdoor, dan outbound bukanlah kebetulan tetapi memang dikondisikan. Drs Heru Hariyanto PIC pelatihan kali ini bersama 8 orang anggota timnya menyambut para peserta dengan ramah. Peserta belajar tentang kepercayaan dan kerja sama. Melalui blind lead mereka dituntut mempercayai pasangan bermainnya agar mereka dapat sampai ke tujuan yang telah ditentukan oleh panitia. Dalam aktivitas tersebut dibentuk pasangan dimana satu orang ditutup matanya dan satu orang lainnya menuntun dalam berjalan tanpa boleh ada body contact dengan pasangannya. Tak hanya itu, aktivitas outdoor dengan kondisi diguyur hujan tetap tidak menyurutkan semangat untuk beraktivitas dan hasilnya membuat peserta lebih belajar bagaimana caranya untuk saling memahami antar anggota kelompok.
Berbeda dengan hari kedua. Peserta yang mayoritas angkatan 2006 itu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar melalui kegiatan work in. Sejak pukul 04.30 di saat matahari baru muncul, terlihat beberapa orang mulai berjalan menuju keluarga yang akan dibantu, di Desa Sawiran. Sinar mentari yang mulai muncul menemani aktivitas tersebut dimana peserta pelatihan bekerja bersama-bersama dengan keluarga di sana. Ada yang memasak, memberi makan sapi, dan bahkan memerah susu sapi.
Tawa dan antusias terlihat pada wajah peserta yang biasanya berkutat dengan hal-hal obat-obatan. Muda-mudi tersebut secara bergantian menemani bapak ibu yang hendak menyetor susu sapi ke Koperasi Unit Desa (KUD). Tomy Suharto S Farm, pria yang pernah menjabat sebagai gubernur BEM FF Ubaya, dengan semangat belajar bagaimana caranya untuk memerah sapi.
Cinta memang dasar dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan antar teman, keluarga, dan orang yang baru dikenal sekalipun berdasar pada cinta. Keakraban antar peserta semakin kental dalam aktivitas outbound maupun indoor. Konflik, suka duka, tawa mewarnai kebersamaan calon apoteker selama tiga hari tersebut. “Kebelet pipis, dingin, marah jadi satu,” ungkap salah satu peserta dalam suratnya.
Tamu spesial ini senantiasa datang tiap tahunnya pada pelatihan apoteker, Drs A Adji Prayitno S MS Apt, WR II Ubaya. Salah satu dosen FF Ubaya ini juga turut berbagi informasi bagaimana kehidupan setelah lulus apoteker kelak. Relasi sangat berarti dalam kehidupan ini. Jika ada kesusahan, teman dapat membantu. Hal itu pula yang ada di benak para peserta. “Jangan pernah tinggalkan teman, Jangan pernah egois,” merupakan curahan hati beberapa peserta.
Pelatihan tiga hari dua malam tersebut hanya sebagian proses dari kehidupan. “Jika ingin kompak dan satu tujuan, kuncinya adalah perubahan yang dimulai dari diri sendiri. Kalau teman ada yang tertutup, perlu inisiatif dari diri sendiri,” tutur Heru di tengah ruang aula. Kini, satu orang dengan yang lain lebih mengenal. Dulu hanya mengetahui nama, kini dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Manfaat tersebut dirasakan para peserta setelah bertolak dari Sawiran. Chaterina Sujana S Farm, misalnya, mengaku bahwa pelatihan ini bermanfaat. “Jadi tambah dekat. Apalagi dengan teman yang beda angkatan saat kuliah S1, jadi tidak sungkan-sungkan lagi,” ujar gadis berambut panjang tersebut. Sukses Apoteker 39! (rin)