Cyber Media
Call Warta: 2981039
Memasuki PT dan menjadi mahasiswa bukan hanya sekadar untuk mendapatkan gelar sarjana semata. Hal yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengamalkan ilmu yang kita dapat sebagai bekal untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Di tengah situasi persaingan lapangan kerja yang semakin ketat dan kompetitif, terkadang seorang fresh graduate dituntut untuk mampu berdiri di atas kakinya sendiri, atau dengan kata lain, tidak bergantung kepada perusahaan milik orang lain. Generasi muda harus mampu menjadi wirausahawan sejati yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri.
Atas dasar pemikiran itulah, maka jurusan Teknik Informatika FT Ubaya menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Sharing Forum: Enterpreneurship For IT” pada Kamis 20 Mei 2010 bertempat di gedung FG 1.1. Sharing forum yang diadakan pada tengah hari ini menghadirkan Loeis Yudho, seorang entrepreneur muda yang telah berhasil dalam berbagai bidang industri kerja sebagai pembicara.
Didampingi pula oleh Jimmy, selaku moderator sekaligus dosen Teknik Informatika Ubaya sendiri, acara yang berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam ini berlangsung santai namun akrab. Tampak jelas antusiasme peserta yang silih berganti mengajukan pertanyaan seputar cara berwirausaha yang baik. Tidak lupa pula, banyak sharing pengalaman kerja yang dibagikan oleh dua pria yang merupakan sahabat karib sejak di bangku kuliah ini.
Sebagai salah satu alumni Informatika Ubaya, Loeis Yudho membagikan suka dukanya sejak menjadi seorang mahasiswa, seorang fresh graduate, hingga mampu menjadi seorang entrepreneur handal kepada sekitar 68 peserta yang hadir siang itu. Alumni Informatika Ubaya angkatan 1999 ini menuturkan bahwa kecenderungan seorang lulusan informatika adalah terlalu fokus pada logika. “Dalam berwirausaha, banyak aspek lain yang harus kita ketahui dan kita mengerti,, selain bekal ilmu yang kita dapatkan dari jurusan kita semata,” urainya. Dalam suatu proses belajar, Loeis menjelaskan bahwa setiap orang memiliki pola pembelajaran yang berbeda-beda. “Ada orang yang terbiasa learn by doing, ada pula yang harus fokus untuk belajar dari orang lain,” jelasnya.
Lebih jauh, Loeis menjelaskan pula bahwa dalam memilih suatu pekerjaan, kita harus memahami betul sikap mental diri kita sendiri. Apakah kita seorang risk-taker, atau orang yang suka memilih jalan aman. “Dalam berbisnis selalu ada gambling. Yang terpenting adalah kita harus mengenali diri kita sendiri, kita tahu apa yang kita mau, sehingga kita bisa fokus untuk mewujudkannya,” ujarnya.
Yannic, salah seorang peserta acara turut mengungkapkan bahwa dia cukup antusias dalam mengikuti perkuliahan tamu kali ini. “Acara ini cukup bermanfaat. Kita bisa tahu bagaimana cara mencari peluang dalam dunia usaha, dengan tidak lupa untuk selalu belajar dalam segala hal,” ucap mahasiswi Informatika angkatan 2009 ini.
Di akhir acara, tidak lupa Loeis menegaskan bahwa kesuksesan selalu bergantung dari masing-masing individu. Mengutip sebuah pepatah, ‘If you are failed to plan, you are planning to fail.’ Pria berpostur tinggi ini menuturkan bahwa dalam membuka sebuah bisnis, perencanaan yang matang terhadap suatu peluang selalu dibutuhkan. ”Hidup adalah pilihan, diri kita sendiri yang menentukan akan jadi apa kita nantinya. Tetap belajar sebanyak mungkin, serta selalu rendah hati,” pungkasnya. (caz)