Cyber Media
Call Warta: 2981039
Salah satu survey yang dilakukan di Amerika menyebutkan bahwa ketakutan berbicara di depan umum menempati urutan kedua setelah phobia terhadap ular. Pemecahan atas masalah itulah yang diangkat dalam acara The Next Generation Broadcaster “Be a Talented Entertainer”, sebuah workshop yang diadakan oleh Radio Kampus FBE, Ubaya pada 8 Mei 2010.
Acara yang bertempat di SGFE itu mengundang para pembicara yang telah lama berkecimpung dalam bidang public speaking. Materi pertama dibawakan oleh Olpie Puspitasari. presenter SBO-TV yang menjelaskan bahwa, “ manusia mempunyai empat alat untuk berkomunikasi dengan sesamanya, yaitu berbicara, mendengar, membaca, dan menulis. Yang terbaik di antaranya adalah berbicara.” Menurut wanita berkulit sawo matang itu, faktor utama seseorang menuju kesuksesan salah satunya ditentukan dari kepiawaian berbicara di depan umum. “Untuk mahir berbicara di depan umum sebenarnya tidak sulit, asalkan rajin latihan, rileks, dan be your self,” jelasnya lagi.
Sesi kedua tak kalah menarik, dibawakan Christopher yang menjelaskan beberapa faktor penunjang public speaking meliputi artikulasi, intonasi, improvisasi, pitch suara, sampai gesture (bahasa tubuh). Selain itu, pria yang menjadi kepala pengajar X2, School of Presenter ini menjelaskan tentang kiat-kiat mengelola rasa nervous yang sering datang ketika hendak tampil di depan umum. ”Sebenarnya nervous adalah sesuatu yang wajar dan harus ada supaya kita dapat menjaga penampilan di depan penonton,” tutur alumnus sebuah sekolah presenter di Jakarta itu. Namun, rasa gugup yang berlebihan justru dapat menganggu performance, misalnya bicara menjadi terbata-bata. Tak lupa Christo juga membagikan sejumlah resep untuk mengurangi rasa nervous, seperti berkenalan dengan penonton dan menguasai materi yang akan dibawakan dengan baik. Setelah sesi tanya jawab, acara workshop hari itu ditutup dengan materi terakhir tentang pemanfaatan music director yang dibawakan oleh Yohanes Albertus , penyiar radio Istara FM.
Serangkaian acara dalam workshop tersebut merupakan opening dalam lomba penyiar radio dan MC yang digelar dua hari kemudian, tepatnya 10-12 Mei 2010. Putri Paloma Liefendy Kluever selaku ketua panitia, menuturkan bahwa lomba ini diadakan dengan tujuan mencari bibit-bibit entertainer baru yang berbakat serta berkualitas. Total peserta yang mengikuti kompetisi tersebut adalah 35 orang. Setelah melalui tahap semifinal 20 besar dan dilanjutkan babak final 10 besar, akhirnya terpilihlah tiga orang yang layak menyandang gelar juara. Tempat ketiga berhasil diraih oleh Achmad dari Unair, dan posisi kedua ditempati oleh Rachma Dinna dari Unika Widya Mandala, dan juara satu berhasil dikantongi oleh Avidia yang juga berasal dari Unair. Selain itu juga ada gelar juara favorit yang diraih oleh Susanne dari Ubaya. (mry)