Cyber Media
Call Warta: 2981039
Untuk membuat suatu KSM itu eksis tentulah tidak mudah, tidak hanya harus membuat lingkup universitas mengetahui namun juga bagaimana membuat publik aware dengan adanya KSM tersebut. Hal inilah yang memicu KSM Kelompok Ilmiah Mahasiswa (KIM) untuk pertama kalinya mengadakan Food Bussiness Plan Competition. Lomba yang diadakan pada 19-20 Maret 2010 pukul 09.00-15.00 di SGFP ini diikuti oleh 10 tim yang tiap timnya beranggotakan tiga orang siswa SMA.
Johan Sutanto, selaku ketua panitia menuturkan,”Awalnya adalah dari keinginan para panitia yang berjumlah 33 orang untuk mengadakan suatu lomba yang intinya adalah berupa ide bisnis, lalu kita voting apa yang paling cocok akhirnya makanan yang terpilih.” Kriteria penilaiannya sendiri antara lain meliputi inovasi yang tidak ada di pasaran, presentasi di hadapan juri, rasa dari masakan itu sendiri serta kebersihan stand.
Pada hari pertama para peserta di haruskan untuk memasak serta membuat tester untuk di coba oleh pengunjung SGFP, untuk mendapat feedback serta berebut hati para pengunjung untuk mendapat voting. Di hari kedua peserta memasak lagi untuk di coba dan di presentasikan di hadapan para juri, yang terdiri dari Jurinya Drs Ec A. Budhiman Setyawan MSIE, Aditya Lukito, Angelina Rika.
Hingga akhirnya diumumkan pemenangnya adalah SMA Kr. Petra 5 (Christine Tedjasukmana, Dian Puspita Muliawan Sutadji, Erika Dian Wijaya) dengan masakannya Siomay Schootel Singkong mendapat predikat Juara I dan mendapat uang tunai sebesar Rp1juta. Di tempat kedua ada SMAK Santo Carolus (Amelia S, Anne A, Fransisca D P) dengan masakannya Cheeriest serta berhak mendapat uang tunai sebesar Rp750ribu. Juara III di raih oleh SMA Kr Gloria (Marlyn Amelia, Michelle Nathania, Novia Priskila) yang juga merupakan juara favorit dengan masakannya Prawnishies Ball yang mendapat uang tunai sebesar Rp500ribu. Dan semua pemenang mendapatkan trophy, sertifikat dan merchandise dari Ubaya.
“Harapannya dengan adanya acara ini agar siswa-siswi SMA dapat mengetahui peluang bisnis ke depannya khusunya di bidang makanan selain itu juga menjalin tali pertemanan,” ujar cowok kelahiran Bojonegoro, 6 Februari 1990. (art)