Cyber Media
Call Warta: 2981039
Sebagai organisasi kerohanian, Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) ternyata tidak hanya melibatkan diri pada hal-hal yang bersifat rohani saja, namun juga hal-hal yang bersifat edukasi dan sosial. Hal ini dibuktikan lewat diadakannya Edual Event (Education and Sosial Event) pada 6-8 Mei 2010. Acara ini awalnya diadakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad. Namun, tahun ini konsepnya berubah menjadi acara rutin tahunan.
Acara yang digelar tiga hari ini terdiri dari Seminar Peluang Bisnis ESQ (Emotional Spiritual Quotient) berupa sharing ilmu, dan kompetisi ormawa berupa kompetisi opini tentang lingkungan beserta solusinya. Kedua acara ini merupakan rangkaian acara edukasi. Sedangkan pada hari ketiga, UKKI mengadakan acara sosial berupa pengobatan gratis, pengajian, dan bakti sosial.
Sebagai pembukaan, UKKI mengundang pakar syariah untuk membuka pandangan bagaimana membuka usaha dengan dana dari bank syariah atau dengan kata lain tanpa modal. Selain itu, diadakan pula talkshow ESQ yang tujuannya untuk memotivasi diri. Adapun acara ini dibuka untuk umum dan mahasiswa Ubaya.
Pada hari kedua, beberapa ormawa berkompetisi untuk memperebutkan piala bergilir dari Bemus lewat opini mereka yang membahas tentang lingkungan hidup beserta solusinya.
Dalam acara ini, mereka mengundang Prof Dr Jatie K Pudjibudojo S U Psi, ketua LPPM Ubaya, dan Guruh Saputro S Kom dari GreenPeace. Hasilnya, piala bergilir tersebut berhasil diraih oleh Vincentius Handoyo dari LPM. Sedangkan juara II diraih oleh Nathalia Hana dari UKM Advertising, dan Edi Susanto dari UKM Fitness sebagai juara III.
Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, di hari terakhir acara lebih dikhususkan pada pengabdian masyarakat. Kegiatannya berupa pengobatan gratis yang diadakan pada pagi hari, bakti sosial, serta pengajian dengan tema “Merajut Kebersamaan & Meraih Pengetahuan dalam Indahnya Persaudaraan”. Peserta dari pengajian itu sendiri berasal dari orang tua anggota UKKI, dosen dan karyawan, masyarakat sekitar Ubaya, dan juga anak-anak yatim dari Al-Azhar dan Al-Jabar.
Hujan yang mengguyur membuat panitia harus bekerja lebih keras. Agar acara dapat tetap berjalan, mereka harus berpindah ruangan dari Safana Psikologi ke Auditorium FH. “Kami bersyukur. Kalau tidak ada hujan, SDM tidak ada tantangan,” ujar Faisal Ismad Farid selaku ketua panitia Edual Event. Untuk ke depannya, pria kelahiran Mojokerto ini berharap agar muncul banyak inovasi baru yang tetap mengacu pada edukasi dan sosial, serta partisipasi dari mahasiswa yang semakin meningkat. (rel,voc)