Cyber Media
Call Warta: 2981039
Meski workshop komik baru pertama kali diadakan. Peminatnya cukup membeludak. Kurang lebih puluhan peserta yang ikut, bahkan ada yang masih SD. Bertempat di PE 1.1 pada 16 Januari lalu, mengundang pembicara, Eria Andi anggoro, pendiri Bee Comic.
Workshop ini mengupas tuntas bagaimana pembuatan komik yang baik dari segi ide. Peserta diajari untuk bisa membuat komik dalam waktu 30 menit, idenya jelas dan gambarnya pun harus fokus. ”Kebanyakan komikus di Indonesia gambarnya bagus, tapi idenya masih kurang,” ungkap Eria.
Dilanjutkan dengan topik storyboard. Storyboard yaitu landasan cerita berupa dialog yang dipakai untuk menata gambar dalam komik. Tujuannya agar cerita menjadi terarah dan alurnya jelas. ”Selain itu perlu diberi bingkai agar komik tidak monoton,” terang alumni jurusan Teknik Informatika Ubaya.
Menurut Eri, kebanyakan anak-anak Indonesia mencontoh komik Jepang. Jadinya komik yang dibuat tidak jelas identitasnya. Padahal, menggambar komik bukanlah hal yang sia–sia. ”Apalagi komik beridentitas khas Indonesia, nilai jualnya pasti tinggi,” tegasnya.
Sehabis materi, peserta mendapat tantangan membuat komik singkat dalam waktu 30 menit. Sesuai tema ’Bangga Indonesia’, komik yang dibuat harus berunsur Indonesia. Peringkat pertama diperoleh Ririen N K asal SMA Al Hikmah, lalu Mocha Bagus dari SMAN 1 Driyorejo menduduki peringkat kedua, dan peringkat terakhir oleh Lovira Zenitha SMAN 9 Surabaya. (sv5.rin)