Cyber Media
Call Warta: 2981039
Cara berkomunikasi yang baik sangat diperlukan dalam segala aspek kehidupan. Apalagi dalam rangka membangun kerjasama yang sempurna dengan pihak lain. Pemikiran itulah yang tampaknya menjadi motivasi tersendiri bagi Edi SE, mantan kru Warta Ubaya (WU) generasi XVI, untuk bergabung dengan beberapa organisasi di Ubaya.
Edi tampaknya sangat serius melaksanakan misinya. Tidak tanggung-tanggung, mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Ubaya jurusan Akuntansi ini langsung bergabung dengan DPM, AIESEC, dan WU. Menurut pemilik inisial ey ini, bergabung dengan organisasi-organisasi tersebut memberikan kesan tersendiri dalam dirinya. “Saat di WU, saya belajar banyak hal, mulai dari berbicara dengan klien, mengajukan proposal, sampai menandatangani kontrak kerja,” terang pria yang dulunya bergelut di bidang marketing ini.
Selama tergabung dengan WU, ada sebuah kenangan yang tidak dapat dilupakan pria ini. ”Sewaktu menawarkan iklan pada suatu perusahaan, saya mendapat ketidakpastian dari klien. Sekitar seminggu akhirnya perusahaan itu memberikan jawaban, ternyata yang saya peroleh semuanya nihil. Akan tetapi semua itu tak mematahkan semangat saya, malahan kejadian itu menjadi tantangan tersendiri bagi saya,” kenang pria kelahiran 18 Agustus 1983.
Dalam hatinya, Edi sangat bersyukur pernah bergabung di banyak organisasi di Ubaya. Bagi Edi, manfaat yang dirasakan dari organisasi tersebut memang tidak main-main. Salah satunya manfaat dalam proses pembuatan skripsinya. “Saya dapat menyelesaikan skripsi saya dengan mudah,” beber mahasiswa yang hobi fitness ini.
”Bukan hanya pada skripsi, dalam dunia kerja, pengalaman organisasi di Ubaya juga sangat membantu saya. Berkat organisasi tersebut, saya tidak canggung lagi saat berkomunikasi dengan klien,” tambah pemilik skripsi yang berjudul Penerapan Compliance Test Untuk Mengevaluasi Efektivitas Pengendalian Internal Atas Siklus Produksi pada PT ”X” di Surabaya. Sebelum mengakhiri pembicaraan, Edi tak lupa menitipkan pesan kepada semua mahasiswa Ubaya. “Dalam menghadapi semua hal, hendaknya kita belajar berpikir secara kritis,” tutup Edi. (zen)