Cyber Media
Call Warta: 2981039
Setiap manusia pasti memiliki kenangan yang tidak akan dilupakan dalam hidupnya. Begitu pula dengan mahasiswi Fakultas Ekonomi (FE) Ubaya yang satu ini. Kalau ada yang menanyakan tentang kenangan yang tidak akan dilupakan pada Erlin SE yang juga merupakan kru WU generasi XVIII, salah satu jawabannya pasti adalah kuliah di Ubaya dan bergabung dengan Warta Ubaya (WU).
”Aku bangga bisa masuk Ubaya. Selain karena kualitas pendidikannya yang tinggi, Ubaya tergolong universitas yang care pada mahasiswanya. Banyak fasilitas yang disediakan Ubaya untuk mahasiswa bahkan alumni Ubaya. Salah satunya seperti CAC Ubaya yang menyediakan layanan seputar pekerjaan dan karier seseorang,” kisah mahasiswi jurusan akuntansi ini.
Selain itu, Ubaya juga yang mengenalkan Erlin pada WU yang akhirnya menjadi rumah keduanya selama kurang lebih 3,5 tahun ini. “Aku beruntung bisa masuk WU karena WU banyak memberi pembelajaran positif bagiku. Banyak ilmu yang tidak pernah didapat, aku peroleh di WU. Terutama softskill yang sekarang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Di sini, aku bisa belajar bekerja sama dengan orang lain, bisa belajar mengatasi suatu permasalahan, bisa belajar disiplin dan bertanggung jawab,“ beber pemilik inisial lyn ini. “Hebatnya lagi, di WU kita nggak cuma bisa mendapat softskill atau kemampuan lain di bidang jurnalistik, namun juga akan mendapat teman-teman yang care satu sama lain bahkan mendapat beberapa sahabat,“ tambah sulung dari tiga bersaudara ini.
Membagi waktu antara kuliah dan kegiatan di luar perkuliahan jelas bukan hal yang mudah. Namun tak sedikit pun penyuka warna ungu ini merasakan kesulitan yang berarti. ”Kalau aku sih, pertama tentukan prioritas dahulu, setelah itu baru mengatur waktu supaya prioritas terselesaikan dengan baik tanpa membuat yang bukan prioritas terbengkalai. Yang jelas, kalau sedang mengerjakan tugas kuliah, sebisa mungkin aku konsen di sana, jadi bisa lebih maksimal. Begitu pula dengan tugas WU,“ ungkap dara kelahiran 22 tahun silam ini.
Suka dan duka adalah paket yang biasanya tidak akan bisa dipisahkan dalam kehidupan. Namun tampaknya, tidak demikian dengan WU di mata pemimpin redaksi WU ini. “Di WU aku lebih ingat sukanya sih. Kalau duka, mungkin hanya saat harus bekerja sama dengan orang yang kurang bisa diajak bekerja sama. Namun setelah dipikir-pikir lagi, proses itu juga merupakan proses pembelajaran untuk menjadi lebih bijak dan mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja kelak,“ ujar cewek yang juga pernah menjadi reporter, koordinator reporter maupun redaktur WU ini.
Sebelum mengakhiri wawancara, alumni SMUK Frateran ini sempat menitipkan pesan kepada mahasiswa Ubaya yang lain. ”Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa kuliah akan terganggu jika kita mengikuti suatu organisasi, padahal pendapat itu salah besar. Justru dengan mengikuti kegiatan non kurikuler, kita bisa belajar banyak hal yang tidak mungkin kita dapat dari kegiatan perkuliahan,“ tutup Erlin. (cuy)