Cyber Media
Call Warta: 2981039
Tidak banyak organisasi yang dapat memberikan banyak manfaat sekaligus bagi individu yang bernaung di dalamnya. Dari sedikit organisasi tersebut, Warta Ubaya (WU) dapat dijadikan salah satu contoh nyatanya. Dengan menjadi bagian dari WU, seseorang akan ditempa untuk menjadi individu yang lebih kompeten. Paling tidak, begitulah yang dirasakan oleh Budisaputra Marjadi ST, kru WU generasi XIX.
Banyak hal yang diperoleh pria yang terdaftar sebagai mahasiswa FT jurusan informatika ini selama menjadi keluarga besar WU. Dari organisasi yang satu ini, kemampuan menggambar Budi diasah sedemikian rupa.
”Sebelum masuk WU, aku memang sudah bisa menggambar manual maupun dengan menggunakan komputer, namun dengan gabung di WU, kemampuan menggambarku baik manual maupun komputer benar-benar meningkat kualitasnya,” kisah anak ketiga dari empat saudara ini. Bukan hanya itu saja, bahkan kemampuan menggambarnya inilah yang akhirnya membantu Budi dalam menyelesaikan tugas akhirnya. ”Kemampuan menggambar dari WU sangat membantu dalam pembuatan tugas akhirku. Karena telah terbiasa, semua jadi lebih mudah,” kata pemilik tugas akhir dengan judul ”Pembuatan Animasi Cerita Pendek tentang ”Kejujuran” untuk Anak Usia 6-12 Tahun” ini.
Banyak kejadian di WU yang terekam di otak Budi, namun dari sekian banyak kenangan, kenangan tentang tugas WU yang membuatnya harus menginap di WU menjadi salah satu kenangan terbaiknya. ”Aku pernah menginap di WU gara-gara masih ada tugas yang belum selesai saat deadline,” ujar pria yang pernah mencicipi menjadi asisten dosen selama dua semester ini. ”Tapi itu sama sekali tidak masalah. Bahkan, tanpa disuruh pun aku sering menghabiskan waktu berlama-lama di WU jika sedang senggang. Salah satu alasan yang membuat aku betah di sana adalah karena teman-temannya yang welcome, ramah dan menyenangkan,” lanjut pria kelahiran Kediri ini.
Bukan hanya alasan di atas yang membuat Budi semakin cinta dengan WU. Persaingan yang sehat di WU menjadi alasan lain kecintaan Budi. ”Di WU benar-benar ada yang namanya persaingan sehat, jadi aku lebih termotivasi menghasilkan karya yang berkualitas,” beber pria yang juga pernah mengambil program D1 di ITS ini.
Sekalipun tergolong sibuk dengan kegiatan non kurikulernya, tak sekalipun Budi pernah merasakan kesulitan membagi waktu. ”Aku merasa lebih enjoy karena kegiatan luar kuliah kuanggap sebagai cara untuk menambah pergaulan dan pengalaman,” beber pemilik inisial nix ini.
Ada satu hal yang sangat disyukuri Budi karena telah bergabung dengan WU. Berkat WU, Budi bisa mencicipi rasanya magang di salah satu harian surat kabar yang cukup ternama di Surabaya. ”Dari WU dan harian tersebutlah kemampuan menggambarku terasah. Dari sinilah aku dapat menguasai Photoshop hingga Macromedia Freehand. Pengalaman tersebut, utamanya magang di harian tadi akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan dalam hidup,” tutup Budi. (sv6)