Cyber Media
Call Warta: 2981039
adis manis berparas ayu ini, selalu identik dengan jilbab plus senyum manisnya yang khas. Itulah sosok Nuraini Kusumaningtyas. Gadis kelahiran Surabaya ini adalah penghobi kamera. Hal ini yang menghantarkan dirinya terjun ke dunia jurnalis kampus sebagai fotografer WU.
Tyas sapaan akrabnya, telah menggilai fotografi sejak kelas 2 SMA. ”Saat itu saya sudah memiliki kamera sendiri,” tuturnya bangga. Alhasil angan-angan menjadi fotografer profesional pun sempat terlintas. Demi menekuni hobi itu, gadis dengan inisial tyx mengikuti Surabaya School of Photography di Susan Budihardjo.
Tawaran menarik menghampirinya ketika menjadi seksi dokumentasi pada acara yang diadakan Unit Kerohanian Islam (UKI). Saat sedang mengabadikan gambar, salah satu kru WU menghampirinya. ”Ko Heri menawarkan saya untuk bergabung,” ungkap gadis yang ingin agar WU selalu menjadi tabloid nomer satu.
Bagi penghobi baca ini, keakraban di WU layaknya saudara. Saking akrabnya, persahabatan tidak hanya terjalin saat masih memiliki hubungan kerja. “Kita masih sering jalan bareng, dan biasa tukar-menukar lowongan pekerjaan,” kenang pemilik zodiak libra. WU juga tempat perdana yang mengenalkan keorganisasian di dunia kerja.
Keingintahuan akan hal baru serta kemampuan berinteraksi dengan masyarakat luas membuat mahasiswa psikologi angkatan 1999 ini, menerima tawaran menjadi fotografer di berbagai acara, diantaranya menjadi fotografer salah satu media cetak ibukota ternama. Hal ini yang membuat kegiatan perkuliahaannya sedikit terbengkalai.
Karena tidak ingin mengulang kesalahannya dulu, Tyas memutuskan untuk fokus sepenuhnya pada urusan perkuliahan. ”Sebenarnya sedikit bosan, namun agar maksimal harus ada yang dikorbankan,” jelasnya.
”Jangan pernah takut mewujudkan impianmu, tak peduli apa kata orang yang penting be yourself and do the best in your life, karena penyesalan tidak ada gunanya,” tanam gadis yang ingin menjadi psikolog ini. (re3)