Cyber Media
Call Warta: 2981039
November bisa jadi bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh semua calon wisudawan. Bulan yang menjadi momen penting setelah menjalani masa kuliah yang panjang dan berjuang di ruang sidang skripsi. Tak terkecuali Victor Fernando Tanoko, mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) Ubaya angkatan 2003 yang juga pernah bergabung di keluarga besar Warta Ubaya (WU).
Dengan pembawaan yang tenang, sebagian orang pasti tidak pernah menyangka kalau cowok kalem ini seorang reporter WU. Walaupun bukan tipe orang yang suka heboh-heboh, kemampuan Victor mencari berita nggak kalah dengan wartawan-wartawan lainnya. Bahkan dalam beberapa kesempatan Victor sering dipuji karena pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkannya dinilai berbobot oleh narasumber.
Hampir dua tahun Victor bergabung sebagai kru WU, tidak berarti Victor melupakan tugas utamanya sebagai seorang mahasiswa. Prestasinya selalu dijaga agar tetap stabil dan tidak mengecewakan. “Menjadi seorang reporter itu menyenangkan tapi bukan berarti harus mengorbankan kuliah. Selama itu bisa dijaga dengan baik, kedua-duanya bisa dijalani dengan menyenangkan,” tutur Victor.
Selama menjadi reporter WU, banyak suka dan duka yang dirasakan pemilik inisial vic ini. Namun begitu, pria kelahiran Jember, 3 April 1985 ini mengaku lebih banyak merasakan suka daripada duka. \"Salah satu suka di WU adalah saat outbound. Saat itu menjadi saat paling seru karena bisa berkumpul dengan teman-teman dari fakultas-fakultas lain,\" kisah Victor. \"Bukan cuma itu, di WU saya bisa belajar banyak hal. Sebelum masuk, saya hanya mengenal Microsoft Office, sekarang sudah bisa beberapa program desain. Saya juga lebih berani berbicara dengan publik, bisa berbagi informasi dengan teman-teman yang lain dan memperkaya wawasan dari informasi yang diberikan oleh narasumber,\" lanjut Victor.
Jika bicara duka, duka yang dirasakan Victor selama menjadi kru WU hanya sebatas kesulitan menemui narasumber yang punya jabatan tinggi misalnya rektor atau direktur perusahaan. “Dulu saya pernah mau wawancara Pembantu Rektor (PR) suatu universitas, ternyata saya harus bolak-balik enam kali baru bisa wawancara,” ungkap Victor.
Kalau dilihat sekilas, Victor memang terlihat pendiam, tapi kalau tentang aktivitas, jangan ditanya lagi. Selain WU, sederet aktivitas di kampus seperti menjadi mahasiswa pendamping (maping), panitia forum dialog, seminar kesehatan, dan bakti sosial (baksos), kerap dilakukan Victor.
Lepas dari S1 farmasi, Victor lagi bersiap-siap untuk memulai kuliah Apoteker. Selama jeda sebelum kuliah Apoteker Victor menyempatin diri bekerja di salah satu perusahaan asuransi sehingga waktu kosongnya pun tidak terbuang sia-sia.
“Jangan pernah takut mencoba apapun selama itu kegiatan yang positif,” pesan singkat yang diucapkan Victor untuk teman-teman mahasiswa yang lainnya menutup sesi wawancara kali ini. (nez)