Cyber Media
Call Warta: 2981039
Jangan nilai lelaki ini dari perawakan tubuhnya, bila tak ingin terkecoh. Kenapa? Karena dibalik tubuhnya yang tinggi tegap, terdapat pribadi yang rendah hati dan ramah. Sebenarnya, siapa lelaki ini? Dia adalah Agus Yulianto SFarm, mantan kru Warta Ubaya (WU) yang akan diwisuda bulan November nanti.
“Dulu, aku bergabung dengan WU karena terdapat keunikan dan jarang ada organisasi seperti itu di Ubaya,” kata pria yang masuk Fakultas Farmasi (FF) Ubaya pada tahun 2003 ini. \"Menurutku, WU merupakan perwujudan dari simulasi dari dunia kerja. Kenapa aku bisa bilang seperti itu? Ini bisa dilihat rapat yang diadakan WU. Aku ikut beberapa organisasi di fakultas namun setiap rapat itu selalu guyon dan tidak fokus. Beda dengan rapat WU. Di rapat itu, tetap ada bercandanya tetapi tetap fokus pada tujuan rapat,\" lanjutnya.
Banyak manfaat yang didapatkan Agus selama menjadi kru WU. Salah satunya pengetahuan jurnalistik seperti teknik wawancara kepada narasumber. Namun, tentunya tidak hanya itu saja yang didapat Agus dari WU. “Aku bisa belajar bagaimana caranya berinteraksi dengan orang lain,” kata pria kelahiran 8 Februari 1985 ini. \"Selain itu, dari acara-acara WU seperti acara rekrutmen, aku dapat ilmu untuk mengkoordinir karena dilatih untuk memimpin. Dari sini, aku juga mulai mengetahui mana tulisan yang berkualitas dan mana yang tidak,\" lanjutnya.
Bukan cuma manfaat yang didapatkan Agus di WU. Berbagai pengalaman pun akan terkenang selalu dalam hatinya. Terutama pengalaman unik yang satu ini. “Pernah aku mau mewawancarai narasumber, namun karena aku tidak membawa recorder, akhirnya justru aku kena ceramah narasumberku tadi,” beber lelaki yang berumur 22 tahun ini. \"Satu lagi yang tidak akan aku lupakan dari WU, yaitu kebersamaan kru yang erat satu sama lain,” kenang Agus.
Namun sayang pada akhir 2006, WU pun kehilangan salah satu kru terbaiknya ini. “Karena pada saat itu, aku akan mengerjakan skripsiku. Maka saat masa Surat Tugas (ST) kru WU habis, aku putuskan untuk keluar dari WU,\" kata Agus.
\"Tapi yang jelas, masuk WU sangat berarti buatku. Ilmu dari WU sangat membantuku dalam pengerjaan skripsi. Menyusun kalimat dalam skripsi serasa lebih mudah karena sudah terbiasa di WU,” tutup mahasiswa yang mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,74 ini. (lex)