Warta
UBAYA
21-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Profil Kru WU
- Kemampuan Plus Diperoleh dari WU
Membuat Gesang Aryani W memperoleh nilai lebih di hadapan perusahaan yang merekrutnya. Kemampuannya meyakinkan subyek penelitian skripsinya juga patut diacungi jempol. Alhasil Gea (inisialnya di WU, red) pun menjadi sosok yang tangguh.
’Hubungan Antara Konformitas dengan Sikap terhadap Perilaku di SMA PGRI Surabaya’. Itulah judul skripsi yang menghantarkan resmi menjadi wisudawan dari Fakultas Psikologi (FP) Ubaya. Mantan mahasiswi angkatan 2003 ini lulus dengan IPK 2,9 dalam waktu 3,5 tahun. ”Alasan pemilihan topik itu sih sederhana, aku tertarik ingin tahu kenapa sih anak SMA tawuran,”.
”Awalnya aku sempat kesulitan buat nyari sekolahnya, karena sekolah yang didatangi selalu takut image mereka bakalan jelek,” ujar pemilik hobi mendengarkan musik ini. Dengan usaha lebih giat, akhirnya mantan kru WU ini berhasil mendapatkan persetujuan salah satu sekolah untuk diteliti dengan meyakinkan bahwa tujuan penelitian skripsi ini juga dilakukan demi kebaikan sekolah tersebut. ”Dalam enam bulan skripsiku rampung dan dapet AB,” paparnya.
Saat kuliah, berbagai pengalaman berharga diperolehnya. Namun yang pasti kuliah di Ubaya menjadi kebanggaan tersendiri baginya. ”Ubaya tuh fasilitasnya lengkap dan dosennya berkualitas,” urainya. Gea juga tahu betul bagaimana rasanya satu tahun tanpa kegiatan organisasi saat menjadi mahasiswa. Rasanya bosan. Begitulah Gea, menceritakan setahun pertamanya setelah resign dari WU.
”Aku tertarik masuk WU gara-gara pas semester satu aku diajak temen masuk WU,” bukanya. Setelah berpikir, akhirnya Gea mencoba peruntungannya di WU dan akhirnya diterima menjadi surveyor WU generasi 16. Walau tidak memiliki background jurnalistik, gea tidak merasa kesulitan pada saat harus menjadi kuli tinta. ”Di SMA kan udah dapet dikit-dikit tentang 5W+1H, jadi tinggal di-improve di WU,” ungkapnya
Pemilik tanggal lahir 2 Maret 1985 ini berasumsi kesadaran dirinya akan tanggung jawab sebagai mahasiswa kian kuat setelah bergabung di WU. ”Contohnya gini, aku tahu besok bakalan sibuk wawancara atau bagi poling, jadi hari ini juga semua tugas harus selesai,” kenang gea.
Setelah dua semester berlalu sejak resign, Gea memutuskan untuk bekerja. ”Aku ngelamar kerja di Sampoerna dan mereka excited banget setelah tahu aku mantan kru WU,” ceritanya. Penggemar warna hijau ini merasa pengalaman yang didapat di WU menjadi nilai plus pada saat dirinya akhirnya diterima di House of Sampoerna hingga saat ini.
Sebagai seorang museum crew di tempatnya bekerja, seseorang dituntut untuk bisa berkomunikasi dihadapan banyak orang dan hal ini tidak menjadi masalah lagi bagi Gea. ”Pengalaman wawancara berbagai narasumber saat menjadi crew WU bikin aku nggak canggung lagi berkomunikasi dengan banyak orang,” pungkasnya. (ren)
[ Posted 00/00/0000 oleh bendot ]