Cyber Media
Call Warta: 2981039
Sosok seorang redaktur identik dengan kemampuannya dalam menulis sebuah artikel yang baik untuk dinikmati pembacanya. Tetapi, siapa sangka WU memiliki seorang redaktur yang awalnya malah tidak punya kemampuan menulis sama sekali. Predikat tulisan terburuk pun sempat disandangnya. Ialah sosok Gladys Stephani Imbang, lulusan prodi Bahasa Inggris Bisnis Politeknik Ubaya yang merupakan salah satu redaktur WU.
”Waktu pertama masuk WU memang aku nggak bisa menulis sama sekali,” buka Gladys. Ia pun berusaha membeli koran-koran bekas dan mempelajari gaya penulisan dari koran tersebut. Gaya menarik sudut pandang penulisan juga ditirunya sedikit demi sedikit. Perlahan namun pasti, tulisan yang dihasilkannya mulai menunjukkan peningkatan. Jabatan reporter pun meningkat menjadi koordinator reporter. Tak berhenti di situ, tanggung jawab yang dimilikinya bertambah pula seiring peningkatan jabatannya sebagai koordinator liputan hingga menjadi redaktur. Berhadapan dengan artikel akhirnya menjadi makanan sehari-hari bagi dara manis ini.
Bergabung WU diakuinya banyak memberi manfaat langsung. Mulai dari peningkatan kemampuan menulis, berorganisasi, hingga menjalin relasi dengan banyak orang. ”Banyak yang berpikir masuk WU tuh susah dan penuh tekanan, tapi justru dari proses pembelajaran itu banyak manfaat yang sudah bisa kurasakan sendiri sekarang,” tutupnya. (mei)