Cyber Media
Call Warta: 2981039
Mimpi adalah kunci..
Untuk kita menaklukkan dunia..
Berlarilah tanpa lelah..
Sampai engkau meraihnya..
Mimpi, itulah modal Adhicipta R Wirawan MAk dan Bonnie Soeherman MAk ketika menggarap proyek besar TELKOM ini. Kedua dosen FBE ini berhasil membuktikan bahwa mimpi bisa menjadi nyata, bahkan luar biasa. Berawal dari teman kuliah hingga sama-sama menjadi dosen, keduanya mulai melakukan riset untuk mematangkan konsep yang akan diusung dalam novel mereka, The Adventures of Wanara Trilogy: The Garuda Riders. Novel itu sendiri bercerita tentang seseorang yang ingin meraih mimpi dan kebersamaan, terinspirasi dari kisah pribadi masing-masing dari mereka. Tidak hanya novel saja, mereka akan mengeluarkan versi komik, game, dan animasinya.
Awal Mula Kesuksesan
Di tahun 2011, kedua dosen yang juga mantan kru WU tersebut mencoba mengikutkan The Adventures of Anoman ke Telkom Indigo Fellowship 2011. “Kita menjadi juara pertama untuk kategori komik dan animasi. Setelah itu kita berkompetisi lagi untuk mendapatkan Telkom Indigo Venture 2012, yakni hibah inkubasi dari konsep yang kami buat,” kenangnya. Disitulah ilmu ekonomi yang mereka dapat selama kuliah mereka terapkan. “Dalam kompetisi ini, kami mendapatkan Business Coach untuk mampu merancang business model yang bisa sustain dalam jangka panjang,” jelasnya.
Namun sayang, ada salah satu juri yang menyampaikan bahwa nama Anoman tidak bisa dipakai terkait kasus penarikan game ‘Hanuman: Boy Warrior’. “Setelah presentasi saat itulah kami harus mengubah konsep cerita dari The Adventure of Anoman menjadi The Adventure of Wanara, yaitu keturunan Anoman satu millennium kemudian,” tambahnya.
Perjuangan di Balik Layar
Bagi dua bersahabat ini, membagi waktu untuk tetap mengajar sebagai dosen dan mengurus proyek besar bukanlah hal yang mudah. Beruntung, mereka dibantu lebih dari 60 orang dengan talent yang berbeda-beda. Orang-orang yang men-support kedua pria inovatif itu tersebar di beberapa kota di Indonesia, bahkan ada yang berada di Osaka, Jepang. “Jarak tidak lagi menjadi masalah besar karena teknologi komunikasi sudah semakin berkembang,” ungkap Bonnie.
Terakhir, kedua pria yang sama-sama menggemari wayang ini berpesan agar jangan pernah takut bermimpi, terutama ketika mimpi itu sesuai dengan bakat kita. “Selain itu cintailah budaya kita, karena budaya Indonesia juga tidak kalah menarik dengan budaya luar,” pesannya. (zah, tif)