Cyber Media
Call Warta: 2981039
“Studi Pengaruh Kebijakan Dividen dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham dan Kesejahteraan Pemegang Saham pada Badan Usaha Go Public yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2009.” Judul skripsi itulah yang mengantarkan Ira Jauwanto Halim meraih predikat mahasiswi dengan IPK tertinggi di FBE. Dara kelahiran Denpasar, 24 April 1990 itu berhasil lulus dengan IPK 3,89 hanya dalam jangka waktu tiga tahun.
“Perasaan saya campur aduk, yang pasti senang banget, bangga juga,” buka Ira mengenai perasaannya meraih predikat IPK tertinggi. Cewek penghobi basket dan shopping ini mengaku trik khususnya hanyalah belajar me-manage waktu dengan baik. “Tapi juga tetap keep balance antara belajar dan refreshing,” ujarnya.
Lulus dengan hasil memuaskan, bukan berarti Ira tidak menemui hambatan selama pembuatan skripsinya. “Hambatan terbesar saya adalah waktu mencari data untuk diolah, susah banget, saya harus bolak-balik BEI untuk untuk mendapatkan data-data itu,” tuturnya.
Setelah lulus, cewek berzodiak Taurus ini tak memiliki keinginan muluk-muluk. Keinginannya hanya ingin menjadi seseorang yang lebih berguna dan sukses. “Setidaknya bisa bantu papa dan mama,” ucapnya. Pemilik motto “never say give up, till you've tried” ini juga berharap agar Ubaya menjadi universitas yang selalu mengutamakan kualitas pengajaran untuk mahasiswa-mahasiswanya. ”Buat teman-teman mahasiswa, jalani semua proses perkuliahan dengan baik, yakinilah ketika kita berproses dengan baik, maka hasil akhirnya juga akan baik. Tetap semangat!” tutupnya. (caz)