Warta
UBAYA
15-06-2025
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Profil
- Ciptakan Tawi agar Petani tak Bungkuk
Dalam menanam benih, para petani melakukannya dengan membungkuk. Namun, cara menanam seperti itu tak perlu lagi dilakukan berkat alat ciptaan mahasiswi DMP Ubaya ini. Alat yang dinamai tandur winih atau disingkat tawi ini memang sengaja didesain untuk mempermudah pekerjaan petani. “Buatku, suatu alat selain bermanfaat untuk pekerjaan, juga perlu memperhatikan kesehatan pengguna juga,” ungkap Devi Findiarni, pencipta tawi.
Di kelas sosial budaya, dara asal Sidoarjo ini diberi tugas untuk membuat suatu alat. Devi pun berpikiran untuk menciptakan suatu alat baru, bukannya mendesain ulang alat yang sudah ada. Kondisi petani yang di hari tua sangat beresiko mengalami kebungkukan menginspirasinya untuk membuat alat bantu yang praktis serta menyehatkan. “Jadi mereka juga nggak perlu keluar biaya untuk ke dokter karena mengalami sakit di punggungnya,” lanjut mahasiswi semester enam ini.
Tawi ciptaannya sebenarnya cukup sederhana, sebab para petani dapat membuat alat itu sendiri dengan biaya antara 30-40 ribu rupiah. Alat tersebut terdiri atas dua bagian yang berfungsi sebagai pegangan sekaligus untuk membuat lubang dan tempat menanam benih tanpa harus membungkuk. Devi juga menambahkan kantong benih yang dapat diikatkan pada pinggang sehingga petani tidak repot membawa benih yana akan ditanam. Kantong tersebut juga dapat difungsikan untuk menyimpan alat penanamnya. Inilah yang membuat tawi sangat praktis bagi petani.
Di balik keberhasilan ini, hambatan pun sempat dialaminya. “Aku kesulitan membuat mekanismenya,” aku Devi. Beruntung ada orang tua dan teman-temannya yang terus memberi dukungan hingga selesainnya tawi dibuat. “Aku bangga dengan karyaku, hasilnya memuaskan,” ujar alumni SMAN 15 itu. Ke depan, ia berharap hasil karyanya dapat berguna bagi para petani. (twp)
[ Posted 05/04/2011 oleh welly ]