Cyber Media
Call Warta: 2981039
Berawal dari hanya sekedar ingin ikut UKM Taekwondo saat masih maharu, Danny Kurniawan akhirnya menekuni bela diri asal korea ini dengan serius. Semua itu terbukti melalui pretasi yang diperolehnya. Namanya tercatat sebagai peraih perak kelas welter (under 80kg) pada Piala KONI Surabaya 2010. Beberapa minggu setelahnya, Danny mengikuti Kejuaraan Taekwondo Mahasiswa tingkat Nasional yang diselenggarakan di Universitas Brawijaya Malang. Mahasiswa FBE 2009 ini berhasil meraih medali perunggu pada event tersebut.
Sebagai atlet, kegiatan kuliah dan belajar pasti akan terganggu, apalagi saat menjelang pertandingan. Untuk mengatasi hal tersebut, Danny selalu membiasakan menyicil dalam belajar. Selain itu ia selalu memaksimalkan waktu belajarnya dengan baik. Jangan sampai waktu belajarnya terganggu karena keinginannya untuk bermain.
Hal paling menarik yang dirasakannya pada waktu bertanding adalah pada saat semifinal Menpora Cup 2010 yang ia juarai. Pada saat itu ia berhadapan dengan atlet yang pernah mengikuti seleksi olimpiade. Untunglah sebelum bertanding pada semifinal, pelatih tidak memberitahukan siapa lawannya sehingga ia bisa bertanding dengan leluasa. “Walaupun kalah melawan atlet olimpiade, saya tidak kecewa karena saya sudah melakukan yang terbaik. Mental saya juga tidak down sehingga dapat meraih medali perunggu. Semua berkat dukungan dari pelatih dan teman-teman atlet di Ubaya,” lanjut pria kelahiran Samarinda tersebut. Selain itu mengikuti semua instruksi pelatih dan berlatih dengan keras juga menjadi hal yang sangat penting baginya sebelum bertanding.
Bisa membawa nama Ubaya di setiap kejuaraan adalah hal yang membanggakan. Ia berharap agar Ubaya terus mendukung setiap kebutuhan UKM, khususnya UKM Taekwondo. “Jika Anda berlatih, berlatihlah hingga mencapai batas kemampuan diri. Hal tersebut dapat membuat performa kita terus meningkat. Selain itu jangan lupakan belajar dan istirahat,” pesannya. (jlc)