Warta
UBAYA
26-04-2025
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Profil
- Rela Mencari Daun-daun untuk Mahasiswa
Tanggung jawab serta loyalitas menjadi salah satu pengabdian yang besar bagi Fatkhur kepada Ubaya. Di usia yang bisa dikatakan senja ini, sudah harus merelakan masa jabatannya di Ubaya. Fatkhur yang berumur 56 tahun ini sudah mengabdi kepada Ubaya selama 27 tahun 8 bulan, dan resmi pensiun tanggal 20 Desember 2010 yang dilepas oleh Wakil Dekan II, Drs A. Adji Prayitno MS Apt. Menurutnya, “Pak Fatkhur selama bekerja di Ubaya tidak memiliki cacat atau kesalahan selama ini dan mencari pengganti seperti beliau sekarang ini sulit sekali”. Setelah itu WD II FF, Drs Harry Santosa MSi Apt juga menyatakan mengenai tidak adanya pengganti seperti sosok Fatkhur. “Sosok seperti Pak Fatkhur sulit untuk tergantikan, saya juga sudah menyeleksi 27 orang namun yang lolos hanya 6 orang,” jelasnya.
Awalnya, Fatkhur bekerja di Ubaya sebagai pekerja proyek bangunan. Kemudian beliau ditawari oleh personalia pada tahun 1983 untuk bekerja sebagai pembersih ruangan kuliah di kampus Ubaya Ngagel. Fatkhur lalu pindah bekerja ke FF di Lab Farmasi Kuantitatif, dan terakhir bekerja di Lab Farmakognisi/Botani Dasar. Banyak suka dan duka yang dialami oleh Bapak dari dua orang anak ini. “Kalau waktu ada praktikum pukul 07.00 pagi, saya jam 06.00 pagi sudah mencari daun-daun untuk praktikum dan kalau waktu musim hujan itu yang susah untuk mencari daun-daun tersebut,” ungkap pria asal Bojonegoro ini. Fatkhur yang ngekos di Surabaya ini mengaku juga rela mencari daun-daun untuk mahasiswa FF yang skripsi. “Pernah susah mencari daun-daun, sampai waktunya pulang untuk berkumpul dengan keluarga saya malah mencari daun di Purwodadi,” kenangnya sambil tertawa.
Beliau mengaku sangat berterima kasih kepada Ubaya, hingga bisa mengantarkannya untuk mendaftarkan naik haji tahun 2012. “Saya selalu berhati-hati dengan perekonomian keluarga dan bersyukur rejeki dari Ubaya bisa saya gunakan untuk mendaftar naik haji pada tahun 2008 dan Insya Allah akan naik haji tahun 2012,” ungkap Fatkhur penuh syukur. Sesudah penisun, beliau kembali ke Bojonegoro untuk membantu istrinya yang berjualan kebutuhan pokok. “Kegiatan saya setelah pensiun, membantu istri di rumah berjualan dan membuat kolam lele untuk dikembang biakkan,” ujarnya. (kiq)
[ Posted 01/02/2011 oleh welly ]