Cyber Media
Call Warta: 2981039
“Setiap orang itu istimewa, jadi kita harus menemukan dahulu potensi terbesar kita dan berusaha mengembangkannya supaya bisa berprestasi.”
Cuplikan ungkapan di atas menggambarkan sosok bernama lengkap Ayu Ardita Putri, merupakan salah satu lulusan FP Ubaya dengan predikat cumlaude. Sekelumit cerita yang menggambarkan perjalanan panjang ketika kuliah, menjadi pengalaman tak terlupakan. Bagaimana tidak? Berawal dari setengah hati pada awal kuliah di FP, tidak membuat gadis berkacamata ini menyerah. Hal ini disebabkan jurusan yang diambil tidak sesuai keinganannya dari awal, yaitu bidang kedokteran.
Tak disangka, waktu dapat merubah segala paradigma dan ketertarikannya. Ayu pun mulai merasakan rasa tertariknya pada jurusan psikologi. “Awalnya memang setengah hati, tapi setelah dijalani ternyata perkuliahannya menyenangkan meski agak berat,” pungkasnya. Materi yang dipelajari ternyata bisa diimplementasikan dalam dunia nyata untuk menolong orang. “Kalau dokter menolong masalah fisik, di psikologi kita diarahkan melihat masalah psikis seseorang,” terang asli Kediri ini bangga.
Selama hampir empat tahun menjalani perkuliahan, banyak pengalaman menarik yang dialami. Salah satunya adalah pengalaman live-in yang dilakukannya dalam suatu mata kuliah. Saat mendapat undian menjadi pedagang asongan di pinggir jalan. Ia pun harus benar-benar menjalani peran dengan berjualan di tengah teriknya matahari untuk menawarkan dagangan. “Dari situ terasa sekali susahnya cari uang, aku jadi bersyukur masih punya kesempatan belajar di Ubaya,” kenangnya.
Semasa kuliah, Ayu aktif mengikuti berbagai kegiatan di luar perkuliahan. Mulai dari kepanitiaan, pelatihan, hingga menjadi asisten dosen (asdos). “Jadi asdos, aku lebih bisa mengenal kepribadian tiap orang,” tuturnya bijak. Masa kuliah pun menjadi sangat bermanfaat baginya untuk memaknai suatu hal sekecil apapun. “Bahkan, lama-lama aku yang awalnya pendiam bisa mulai aktif juga,”tambahnya.
Lulus dengan predikat cumlaude diakuinya sebagai sebuah hadiah terindah hasil usaha dan doanya. Ditanya soal tips khusus, penyuka jus jeruk ini malah mengaku bahwa dirinya kurang suka belajar. “Cuma, aku rajin mengerjakan tugas. Karena membuat tugasnya sendiri, secara nggak langsung aku sudah mencicil,” tutur pemilik IPK 3,87. (mei)