Cyber Media
Call Warta: 2981039
Kesuksesan tidak akan dapat dicapai tanpa doa restu orang tua. Andre Wibowo Siono telah membuktikannya. Dukungan dari sang ayah mampu menghantarkannya meraih IPK 3,68 di jurusan Teknik Manufaktur Ubaya.
Pertama kali mendaftar sewaktu SMA, ia belum mengetahui manufaktur seperti apa. “Aku pikir manufaktur itu sejenis mekatronik,” jelasnya. Berkat ayahnya, pemahaman mengenai manufaktur lebih banyak. “Kebetulan ayahku memiliki usaha di bidang manufaktur,”ujarnya.
Dalam proses pengerjaan skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Mesin Pemanas Lem Sol Sepatu dengan Mekanisme Ban Berjalan untuk Industri Kecil dan Menengah”, banyak manfaat bisa didapat. Rancang bangun ini merupakan topik yang cukup menarik. “Bisa mengaplikasikan secara riil hasil pemikiran dengan teori yang telah dikaji,” terang pemilik motto “learn from the past, do the best for tomorrow and enjoy your life today”.
Dari skripsi juga, dirinya belajar hal baru sebab praktek tidak semudah teori. Selain itu, mesin pemanas untuk industri sepatu ini memang dibutuhkan bagi industri kecil. “Senang rasanya bisa membuat sesuatu yang bisa berguna bagi orang lain,” ungkapnya.
Selama kuliah dan pengerjaan skripsi, keluarga dan teman-teman semuanya turut mendukung. “Kuliah itu masa transisi, dimana aku memperoleh kebebasan yang lebih daripada masa studi sebelumnya,” tuturnya. Banyak pengalaman berharga didapat, tak hanya belajar mata kuliah tapi juga belajar mengatur waktu. “Kegiatan, bahkan mengatur untuk mencapai tujuan hidup,” imbuhnya.
Semasa kuliah, Andre juga menjalin networking dengan banyak orang. “Apalagi kan mahasiswa Ubaya jumlahnya ribuan,” ujar pria yang berangan-angan berkeliling dunia.(rei)