Cyber Media
Call Warta: 2981039
Rasa senang yang tak terbayangkan, itu mungkin salah satu yang mewakili perasaannya ketika ia resmi didaulat sebagai peraih predikat IP diatas 3,90 atau biasa disebut Summa Cumlaude. Untuk itu, Billy Steven Irawan ST MM, pria yang menempuh S1 di FT Industri Ubaya ini mau berbagi tips untuk berusaha. ”Cukup mudah, tinggal hanya melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Seluruh tugas dan tanggung jawab harus diselesaikan dengan segenap hati, dan yang paling penting, selalu punya tujuan dalam mengerjakan sesuatu. Contohnya pada saat S2, berusaha untuk menetapkan tujuan lulus cepat dan nilai yang baik. Tujuan itu akan saya ingat dan berusaha untuk mewujudkannya secara konsisten,” ujarnya.
Sebagai lulusan TI Ubaya 2008, Billy tentu saja tidak merasa asing lagi dengan dosen-dosen dan suasana Ubaya. Selain sebagai sumber motivasi bagi dirinya, lingkungan Ubaya sudah sangat ia kenali. Terlebih lagi kecocokan dengan karakteristik dosen pembimbingnya akan sangat membantu untuk mewujudkan impiannya. Billy pun tak henti-hentinya memuji “sang dosen” sebagai sosok yang penuh perhatian dan kebaikan.
Berbicara soal teknik industri, ternyata itu adalah keinginannya untuk dapat belajar suatu ilmu yang tidak hanya eksak, namun juga mempertimbangkan aspek manajemen. Setelah lulus S1, ia merasa tertarik untuk lebih memperdalam pemahamannya dibidang manajemen, khususnya marketing maka ia langsung memutuskan untuk mengambil S2 Magister Manajemen dengan konsetrasi Creative Marketing.
Saat disinggung tentang lanjutan kariernya, S2 tampaknya adalah jenjang pendidikannya yang terakhir. Dan lulus cepat adalah salah satu targetnya. Walaupun terbilang sangat sukses berkuliah di Ubaya ini, ternyata ia juga memiliki problem saat mengerjakan tesis, yaitu harus belajar lebih detail tentang SEM (Structural Equation Modeling). “Saya belum pernah mendapatkan SEM di S1. Namun saat S2, saya diajarkan SEM secara garis besar. Karena tesis lebih kompleks, maka dibutuhkan pemahaman yang lebih detail dan mendalam,” pungkasnya.
Dengan belajar dan bertanya ke dosen-dosen yang sudah sangat berpengalaman, tampaknya menjadi salah satu “senjata“ bagi dirinya untuk dapat mengetahui banyak tentang SEM. Tak hanya dosen yang ada di Ubaya saja ia jadikan sumber referensi, dosen dari universitas lain yang pernah bertamu di Ubaya tak luput dari keaktifannya untuk bertanya.
Selama bertahun-tahun “berguru“ di Ubaya, lulusan S2 Magister Manajemen ini pun pasti memiliki pengalaman yang tak sedikit. Ia juga berpesan untuk lakukan segala sesuatu dengan sebaik mungkin. (eta)