Cyber Media
Call Warta: 2981039
Sesuai dengan mottonya to be the first university in heart and mind, Ubaya memanjakan mahasiswanya yang ingin menyalurkan kreativitas ke dalam berbagai organisasi yang ada di kampus. Tapi ada juga mereka yang enggan berorganisasi. Kenapa ya? Cowok kece berikut ini mau berbagi alasannya.
Surio, begitu ia akrab dipanggil, mengaku tidak mengikuti organisasi apapun lantaran keterbatasan waktu yang dimilikinya. Lantas, apa saja kegiatannya di luar kampus sampai-sampai ia tak punya waktu? “Selain kuliah aku juga fitness dan ikut les. Sebenarnya pengen ikut organisasi tapi nggak ada waktu,” akunya.
Pemilik nama lengkap Surio Trisno tersebut juga tidak menampik adanya sisi negatif dari ketidakikutsertaannya dalam suatu organisasi. Menjadi kuper disebut-sebut Surio sebagai resiko utama. “Kita juga tidak tahu rasanya berorganisasi itu bagaimana,” lanjutnya. Sedangkan bagi mereka yang berorganisasi, otomatis mendapat pengalaman baru dan bisa belajar bekerjasama serta mengatur waktu. “Bisa cari cewek juga. Sambil menyelam minum air lah. Hehehe,” candanya. Tapi Ia tak memungkiri jika organisasi bakal menyita waktunya.
Jika ditanya organisasi seperti apa yang diinginkannya, kelahiran Ternate tersebut spontan menjawab organisasi yang sesuai dengan minatnya, seperti fitness dan kapoera. Lalu, ada tidak ya kendala yang dihadapi karena tidak berorganisasi? “Ada, jaringan pertemananku menjadi tidak terlalu banyak,” tandas bungsu dari tiga bersaudara tersebut.
Berbagai organisasi yang ada di Ubaya pun sempat membuatnya bingung dalam memilih. “Saking banyaknya jadi bingung mau pilih yang mana. Akhirnya nggak ikut dulu deh. Hehehe,” ucapnya. Meskipun sudah banyak, toh Surio tetap menyarankan supaya Ubaya menambah UKM anyar yakni parkour. Parkour mungkin masih asing bagi orang awam. Tapi yang jelas, olahraga yang mengusung seni berpindah tempat dengan praktis tersebut dapat meningkatkan fleksibilitas tubuh. “Kebetulan aku dulu pernah ikut parkour. Selain seru parkour juga olahraga individu jadi tidak ada saingannya,” cuap penyuka seafood tersebut.
Terakhir, mahasiswa FF tersebut ingin agar UKM fitness yang sempat non-aktif dibuka kembali. “Alat-alatnya juga dirawat biar tidak cepat rusak. Sayang kan, padahal fitness itu mahal,” katanya. (tif/wu)