Cyber Media
Call Warta: 2981039
Layaknya manusia biasa, kita pasti mendambakan seorang kekasih yang ideal. Tak heran kalau banyak orang yang berlomba-lomba mencari kekasih yang ideal. Lalu seperti apa sih kekasih idaman mahasiswa ubaya? Gimana sih lika-liku kehidupan cinta mereka? Yuk kita selidiki...
Setiap orang tentunya ingin memiliki pasangan dalam hidup mereka. Bahkan banyak yang sudah memiliki kekasih hati di masa muda. Hal itu terbukti dari hasil polling WU kali ini yang mengupas habis tentang kekasih idaman.
Sebanyak 46,38% responden cewek terbukti sudah memiliki kekasih dan sisanya belum memiliki kekasih. Lain halnya dengan responden cowok, sebanyak 39,9% mengatakan sudah memiliki kekasih dan sebanyak 60,1% belum memiliki kekasih.
Setiap orang yang sudah memiliki kekasih tampak seperti sudah menemukan keakasih idamannya. Tetapi kenyataannya belum tentu seperti itu. Memang 80,41% responden mengatakan bahwa mereka sudah mendapatkan kekasih idaman. Namun 19,59% responden masih belum menemukan kekasih yang mereka idam-idamkan.
Kondisi seseorang yang belum mendapatkan kekasih idaman memacu orang tersebut untuk melakukan usaha ekstra untuk mendapatkan kekasih idamannya. “Selalu berusaha mencari hal yang baru, lalu memberikan hadiah-hadiah spesial. Tidak lupa memberikan masakan khusus dan selalu setia menemaninya setiap saat,” ungkap Made Jessica Y.N.D. Usaha luar biasa benar-benar dilakukan oleh mahasiswi FBE itu untuk mendapatkan kekasih idamannya. Berbeda dengan Selvia Anggelina asal FT, menurutnya tidak ada hal khusus untuk mendapatkan kekasih idaman. Tetapi dia tetap menjadi diri sendiri ketika mencari kekasih idamannya.
Ternyata 81.82% responden cowok juga menjawab bahwa mereka sudah menemukan kekasih idaman. Banyak usaha yang mereka lakukan untuk mendapatkan kekasih idaman. Selain jalan bersama doi, mempunyai banyak kenalan juga dapat membantu untuk menemukan seorang kekasih yang diinginkan. “Mencari banyak kenalan khususnya cewek dan sering bertukar pikiran dengan teman-teman. Tidak hanya itu, terkadang perlu juga teman untuk menjadi mak comblang,” ulas Jefri Asmawa, mahasiswa Politeknik. So, how about you? (jco/wu)