Cyber Media
Call Warta: 2981039
Memiliki kekasih idaman pasti menjadi dambaan setiap orang. Mulai dari penampilan, kepribadian, intelektual, dan masih banyak lagi kriteria seorang kekasih idaman bagi masing-masing individu. Tak heran kalau banyak orang yang berlomba-lomba mencari kekasih yang ideal.
Sayangnya, hal itu tidak berlaku untuk semua orang. Contohnya saja Christian Widjaja, mahasiswa asal FTB yang memilih untuk menjomblo. Cowok ramah yang satu ini tidak pernah terburu-buru mencari pasangan. Dirinya bermodalkan kesabaran yang cukup besar dalam menantikan orang yang akan menjadi pasangannya kelak.
Buat apa buru-buru, kalo memang jodoh pasti nggak kemana-mana,” tukasnya sambil tertawa. Menurutnya, suatu saat pasti akan datang seseorang yang kelak akan menjadi pasangannya walaupun mungkin orang tersebut tidaklah sesuai dengan harapannya. “Bukan cinta namanya kalau nggak bisa mencintai kekurangan pasangan kita,” tegasnya.
Meskipun begitu, bukan berarti Christian hanya pasrah terhadap keadaan. Cowok kelahiran 7 Desember ini mengaku bahwa dirinya tetap mencoba untuk mencari pasangan. “Kalo nggak dapet, ya cari lagi. Orang sabar itu ada berkahnya,” cuapnya. Ketika ditanya mengenai sosok seperti apa yang sebenarnya dia idamkan, Christian menjawab bahwa hal terpenting adalah kepribadian yang baik dan kesetiaan. Namun, tetap saja pria yang hobi bermain musik ini tidak menuntut sepenuhnya mendapatkan pasangan yang sempurna. “Selalu ada toleransi lah, karena manusia tidak ada yang sempurna,” tuturnya.
Kesabarannya selama ini sama sekali tidak merugikan bagi pribadi penggemar nasi goreng ini. “Jadi deket sama banyak cewek dan banyak teman cewek karena gak selalu ada keinginan untuk PDKT,” ungkapnya sembari tersenyum. Bagi teman-teman sesama jomblo, Christian berpesan untuk menikmati masa-masa single kalian. “Jangan iri sama yang pacaran, karena bisa jadi mereka yang udah punya pacar malah iri sama kebebasan jombloers. Hidup ini terlalu indah untuk dibagi berdua kalau emang belum waktunya,” pesannya mengakhiri wawancara dengan WU. (iuz/wu)