Cyber Media
Call Warta: 2981039
Merokok bukanlah hal baru di dalam masyarakat. Banyak orang yang merasa senang untuk merokok padahal sudah paham dengan bahaya merokok. Hal tersebut dapat dijelaskan oleh Marselius Sampe Tondok, dosen psikososial di Fakultas Psikologi. “Rokok memang sudah menjadi salah satu hiburan bagi kalangan masyarakat. Ditambah dengan zat yang terkandung dalam rokok, seperti zat nikotin dan adiktif memberikan kenikmatan tersendiri saat mengkonsumsi rokok,” ungkapnya.
Orang yang memiliki hobi merokok, biasanya dikarena lingkungan yang membentuknya menjadi seorang perokok. Dengan begitu, aturan sangat dibutuhkan untuk membentuk sikap seseorang. Jika aturan sudah ada perlu ditegakkan dan operator yang bekerja juga harus konsekuen dan konsisten dengan hal tersebut. “Aturan tersebut dapat ditaati jika polisi ataupun orang yang bersangkutan dapat bersikap dengan tegas.” Ungkapnya.
Selain itu, Marselius juaga brpesan agar tidak mengenalkan rokok didepan anak-anak, apalagi merokok didepannya. Selain akan dicontoh oleh anak-anak, ketika ia dewasa secara otomatis ia akan menjadi perokok aktif. Namun, Jika anak-anak dikenalkan hal yang baik maka yang terbentuk juga baik. “Merokok merupakan pilihan dari setiap individu. Individu dapat menyadari dampak negative dari merokok. Alangkah baiknya, kesadaran dan kebebasan dapat mempertanggungjawabkan pribadi masing-masing.” Tegasnya.(jco/wu)